SonoraBangka.ID - PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk menjual sejumlah produk bahan bakar minyak atau BBM-nya di bawah harga keekonomian, di tengah lonjakan harga minyak dan gas (migas) dunia.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, salah satu jenis BBM yang dijual di bawah harga keekonomiannya ialah Pertamax.
Tercatat saat ini perusahaan migas pelat merah itu menjual Pertamax yang merupakan bensin dengan nomor oktan atau RON 92 pada kisaran harga Rp 12.500 per liter.
Harga yang dipatok tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan harga keekonomian bensin RON 92 yang saat ini disebut Nicke berada pada kisaran Rp 17.950 per liter.
Bukan hanya di bawah harga keekonomian, harga Pertamax juga lebih rendah dibanding harga bensin sejenis yang dijual badan usaha penyalur BBM lain.
Berdasarkan catatan Kompas.com, per 7 Juli 2022, Vivo menjadi badan usaha yang mematok harga bensin RON 92 paling dekat dengan Pertamax, yakni sebesar Rp 15.900 per liter.
Sementara itu, BP dan Shell menjual bensin RON 92 dengan harga masing-masing sebesar Rp 17.990 per liter dan Rp 18.500 per liter.
"Kita masih menahan dengan harga Rp 12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara," ujar Nicke, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (9/7/2022).
Bukan hanya Pertamax, Pertamina juga menjual BBM penugasan, yakni Pertalite dan Solar, serta elpiji penugasan di bawah harga keekonomian saat ini.
Untuk Pertalite, Nicke mengatakan, harga pasar saat ini adalah sebesar Rp 17.200 per liter, namun harga jual Pertamina masih tetap Rp 7.650 per liter.