SONORABANGKA.ID - Adalah Memasuki Juli 2022, harga BBM di Indonesia mengalami lonjakan yang cukup drastis. Banderol beberapa tipe bahkan sudah menyentuh angka psikologis Rp 20.000 per liter.
Pertamina misalnya, baru saja menaikkan harga Pertamax Turbo dari Rp 14.500 menjadi Rp 16.200 per liter. Sementara Pertamax masih ditahan di angka Rp 12.500 per liter, dan Pertamina Dex kini sudah menyentuh Rp 16.500 per liter.
Bukan hanya Pertamina, Shell sebelumnya juga sudah menaikkan harga jual BBM-nya. Shell V-Power Diesel jadi yang paling mahal mencapai Rp 21.870 per liter. Sedangkan Shell V-Power Nitro+ tembus Rp 21.280 per liter, dan Shell Super Rp 18.500 per liter.
Dengan naiknya harga BBM, ongkos yang harus dibayarkan pengguna mobil bakal lebih mahal. Konsumen harus mencari alternatif agar lebih hemat, pilihannya mobil hybrid atau sekalian beralih ke listrik.
Pakai mobil listrik tentu bakal memangkas pengeluaran berkali lipat dibandingkan mobil konvensional. Tapi bagaimana dengan mobil hybrid, seberapa besar penghematannya?
Seperti diketahui, teknologi hybrid bukan hal yang baru pada mobil saat ini. Tapi masih banyak yang belum paham dengan sebutan hybrid.
Bisa dibilang, teknologi hybrid jadi jembatan peralihan dari mesin konvensional ke mobil listrik. Karena mobil hybrid punya dua sumber tenaga, mesin bakar internal dan motor listrik.
Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan, mesin hybrid bisa menggunakan dua sumber tenaga dari mesin dan listrik, atau salah satunya saja baik itu mesin atau listrik.
Sebagai contoh, pada mobil-mobil hybrid Toyota yang umumnya berteknologi paralel hybrid. Mesin bakar internal dan motor listriknya bekerja secara bersamaan, karena sudah paten dan tidak dapat dipisah.
Jadi mau mobilnya melaju kencang, atau pelan, atau terjebak macet, kedua komponen akan saling bekerja untuk memperoleh efisiensi terbaik.
Hanya saja kecenderungannya mobil hybrid bakal lebih boros ketika dipakai melaju di rute luar kota dibandingkan dalam kota.
Sebab saat terjebak macet atau jalan pelan, mesin barangkali hanya hidup sesekali, sambil dibantu tenaga dari baterai.
Sementara saat melaju di jalan tol dan dengan kecepatan tinggi, mesin bakal hidup terus untuk membantu akselerasi mobil.
Hal ini pula yang kami temui saat mencoba Toyota New C-HR Hybrid, yang resmi meluncur pada Mei 2022.
Ketika diajak melaju di rute dalam kota sejauh 68,2 km yang didominasi kemacetan, konsumsi bahan bakar rata-rata yang dicatat oleh MID mobil ini sebesar 23,4 km per liter.
Adapun saat dibawa ke rute luar kota lewat jalan tol hingga sejauh 105,4 km, konsumsi BBM rata-rata menghasilkan 21,7 km per liter.
Sebagai informasi, New C-HR Hybrid mengusung mesin 2ZR-FXE berkapasitas 1.798 cc dengan tenaga 98 PS atau setara 96 tk pada 5.200 rpm dan torsi 145 Nm pada 3.600 rpm.
Selain itu, selama pengetesan mobil ini kami isi dengan BBM RON 92. Dengan kapasitas tangki bahan bakar 43 liter, biaya pengisian BBM dari nol sampai penuh memakan ongkos Rp 537.500.
Sedangkan untuk jarak yang bisa ditempuh mobil ini dengan satu kali pengisian BBM sampai penuh, setidaknya bisa tembus 933,1 km (21,7 km per liter x 43 liter).
Artinya total jarak hingga 900 km, perjalanan dari Jakarta ke Surabaya via jalur darat bisa ditempuh mobil ini hanya dengan satu kali isi bensin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga BBM Makin Mahal, Seberapa Irit Pakai Mobil Hybrid?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/07/12/071200615/harga-bbm-makin-mahal-seberapa-irit-pakai-mobil-hybrid-?page=all#page2.