Astronom Temukan Lubang Hitam Unik di Tata Surya Dekat Bima Sakti
Astronom Temukan Lubang Hitam Unik di Tata Surya Dekat Bima Sakti ( )

Astronom Temukan Lubang Hitam Unik di Tata Surya Dekat Bima Sakti

20 Juli 2022 07:17 WIB

SonoraBangka.ID - Para astronom mendapat temuan ilmiah baru yang mengejutkan di galaksi yang berdekatan dengan Bima Sakti kita. 

Straits Times hari Selasa, (19/7/2022) mengabarkan soal temuan lubang hitam (blackhole) eksotik yang sangat langka. Temuan itu disebutkan sebagai temuan kosmik "jarum di tumpukan jerami".

Lubang hitam itu tidak hanya diklasifikasikan sebagai tidak aktif tetapi tampaknya lahir tanpa ledakan bintang yang meledak mati.

Para peneliti hari Senin, (18/7/2022) mengatakan lubang hitam satu ini berbeda dari semua lubang hitam lain karena temuan "Sinar-X yang tenang", tidak memancarkan radiasi Sinar-X yang kuat, biasanya hal itu mengindikasikan lubang hitam yang melahap materi di dekatnya dengan tarikan gravitasi yang sangat kuat. 

Selain itu, lubang hitam yang ditemukan tersebut dipandang tidak lahir dari ledakan bintang yang disebut supernova.

Padahal sesungguhnya, lubang hitam adalah objek yang luar biasa padat dengan gravitasi yang begitu kuat bahkan cahaya pun tidak bisa lolos.

Lubang hitam yang satu ini berbeda, dengan massa setidaknya sembilan kali lebih besar dari matahari kita, terdeteksi di wilayah Nebula Tarantula di galaksi Awan Magellan Besar dan terletak sekitar 160.000 tahun cahaya dari Bumi.

 Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, yaitu sejauh 9,5 triliun km.

Sebuah bintang biru yang sangat bercahaya dan panas dengan massa sekitar 25 kali matahari mengorbit lubang hitam ini dalam perkawinan bintang.

 Sistem biner yang disebut ini diberi nama VFTS 243. Para peneliti percaya bintang pendamping pada akhirnya juga akan menjadi lubang hitam dan bisa bergabung dengan yang lain.

Lubang hitam yang tidak aktif, dianggap relatif umum, namun sangat sulit dideteksi karena sangat sedikit berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Banyak kandidat lubang hitam yang diusulkan sebelumnya telah dibantah dengan studi lebih lanjut, termasuk oleh anggota tim yang menemukan lubang hitam yang satu ini.

"Tantangannya adalah menemukan objek-objek itu," kata Tomer Shenar, seorang peneliti astronomi di Universitas Amsterdam, penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy.

"Kami mengidentifikasi jarum di tumpukan jerami," kata astronom dan rekan penulis studi Kareem El-Badry dari Harvard & Smithsonian Center for Astrophysics.

"Ini adalah objek pertama dari jenisnya yang ditemukan setelah para astronom mencari selama beberapa dekade," jelasnya lagi.

Para peneliti menggunakan pengamatan enam tahun dari Teleskop Sangat Besar Observatorium Eropa Selatan yang berbasis di Chili.

Ada berbagai kategori lubang hitam. Yang terkecil, seperti yang baru terdeteksi, disebut lubang hitam bermassa bintang yang dibentuk oleh runtuhnya bintang individu masif di akhir siklus hidupnya.

Ada juga lubang hitam massa menengah serta lubang hitam supermasif besar yang berada di pusat sebagian besar galaksi.

"Lubang hitam pada dasarnya adalah objek gelap. Mereka tidak memancarkan cahaya apa pun. Oleh karena itu, untuk mendeteksi lubang hitam, kami biasanya melihat sistem biner di mana kami melihat satu bintang bercahaya, bergerak di sekitar objek kedua yang tidak terdeteksi," kata rekan penulis studi Julia Bodensteiner, seorang peneliti pascadoktoral di European Southern Observatory di Munich. (*)

SumberHAI Online
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm