Kala itu, Bingham bersama dengan tim penjelajahnya bermaksud mencari keberadaan Vilcabamba, benteng terakhir Inca yang jatuh ke tangan Spanyol.
Dalam perjalanannya, penduduk setempat justru menunjukkan tentang reruntuhan yang terletak di puncak gunung yang bernama Machu Picchu, yang bearti "bukit tua".
Kesalahan Penggunaan Nama
Meski kini dikenal dengan nama Machu Picchu, sebenarnya situs ini sempat disebut dengan nama yang bebeda.
Masyarakat di sekitar situs pada awalnya melaporkan kepada Bingham tentang sebuah reruntuhan yang disebut sebagai 'Huayna Picchu' yang berlokasi di antara dua gunung.
Huayna Picchu sendiri merupakan nama sebuah puncak gunung yang berada di Pegunungan Andes. Namun di pegunungan itu juga ada sebuah puncak gunung yang bernama Machu Picchu.
Pada dua lokasi itu, reruntuhan yang ada di Huayna Picchu memiliki cakupan yang lebih luas daripada Machu Piccu.
Saat diteliti pada masa penguasaan Spanyol, kota itu disebut dengan kota Picchu atau kota Huayna Picchu. Bahkan dari hasil penelitin tidak ditemukan nama Machu Picchu yang digunakan untuk menyebut situs tersebut.
Penamaan Machu Picchu diberikan berdasarkan keterangan petani setampat yang bernama Melchor Arteaga.
Kehebatan Suku Inca dalam Arsitektur
Machu Picchu menjadi salah satu keajaiban dunia yang memiliki arsitektur di tengah medan yang sulit.
Situs ini berada di pucuk pegunungan hutan tropis, yang memiliki dinding-dinding, benteng, teras, serta anak tangga yang dibangun sempurna menyerupai alam di sekitarnya.
Selain itu, situs ini memiliki dua kompleks yang dihubungkan oleh lebih dari 3.000 anak tangga.
Bahkan bangunan-bangunan yang ada di situs itu dibuat dari bebatuan yang dihaluskan dan dibentuk sesuai kebutuhan.
Keunikan lain adalah adanya Batu Intihuatana yang berada di titik tertinggi kompleks keramat di situr Machu Piccu.
Batu tersebut dibuat dengan ukiran yang rapi dan digunakan untuk pengamatan astronomi.
Nah, itu sejarah serta keunikan dari salah satu keajaiban dunia yang baru, yaitu Machu Picchu.
(Penulis: Widya Lestari Ningsih/Amirul Nisa)