Perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan terut menjadi penyebab terjadinya stagflasi global lantaran ketegangan geopolitik ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.
"Ketegangan geopolitik yang berkepanjangan di luar perkiraan kita," ujarnya.
Bank Dunia bahkan telah mengkoreksi proyeksi pertumbuhan global tahun 2022 dari 3,2 persen menjadi 2,9 persen pada April lalu karena pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.
3. Munculnya tren proteksionisme
Dia menyatakan, saat ini berbagai negara telah memasang posisi untuk memproteksi atau mengamankan pasokan untuk kebutuhan dalam negeri.
"Ada tren proteksionisme yang dilakukan negara-negara untuk mengamankan pasokannya terutama pangan," ucanya.
Seperti diketahui, setiap negara di global tengah menghadapi pelambatan pertumbuhan ekonomi.
Ditambah kondisi pandemi Covid-19 dan ketegangan geopolitik yang tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir, membuat negara-negara berupaya mengamankan pasokan dalam negerinya terutama di sektor pangan.
4. Ganguan rantai pasok global
Faktor penyebab stagflasi terakhir ialah terjadinya gangguan rantai pasokan di global. Gangguan ini diakibatkan oleh pandemi Covid-19 yang membuat perusahaan terkena dampak dan negara-negara menutup akses keluar-masuk barang.
Selain itu, saat ini harga-harga komoditas terutama bahan bakar minyak melonjak tajam yang salah satunya disebabkan oleh ketegangan geopolitik tadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BI Sebut Pandemi hingga Gangguan Rantai Pasok Sebabkan Stagflasi Global", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/07/25/170000526/bi-sebut-pandemi-hingga-gangguan-rantai-pasok-sebabkan-stagflasi-global?page=all#page2.