Lebih lanjut, dilakukan juga pembahasan mengenai revisi aturan yang tidak lagi mewajibkan sertifikat bebas radioaktif untuk makanan olahan Jepang yang masuk ke RI, serta penerbitan izin impor produk baja yang bakal dilaksanakan pada 2023.
Pada pertemuan itu juga dibahas mengenai potensi kolaborasi lanjutan antara kedua negara, mengingat kerja sama antara pemerintah Jepang dan Indonesia telah berlangsung selama hampir 50 tahun.
Dalam kerangka Indo-Pacific Economic Frameworks (IPEF), Indonesia terbuka untuk berdiskusi dan telah mengikuti pembahasan kerangka kerja sama ini sejak launching di Jepang pada Mei 2022 lalu dan pertemuan teknis di Singapura pada pertengahan Juni 2022 lalu.
Harapannya selain 4 pilar, Indonesia juga membutuhkan yang terkait dengan clean energy dan akses pasar. Oleh karena itu diperlukan penetapan komponen, prosedur dan mekanisme IPEF dengan jelas.
Sedangkan yang terkait dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Indonesia berkomitmen penuh untuk segera implementasi perjanjian yang ditanda tangani pada 2020 yang lalu.
Airlangga mengatakan, saat ini proses ratifikasi sudah memasuki tahapan akhir dan diharapkan dapat selesai pada Agustus 2022 sehingga RCEP bisa segera implementasi.
“Saya percaya, inisiatif AJIF dapat menjadi pelengkap RCEP dalam kerjasama pengembangan ekonomi di kawasan,” tutup Airlangga Hartarto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bertemu Menteri Ekonomi Jepang, Airlangga Bahas Pengembangan SDM hingga Investasi Industri Otomotif ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/07/26/050500026/bertemu-menteri-ekonomi-jepang-airlangga-bahas-pengembangan-sdm-hingga?page=all#page2.