Kita bisa membaginya lagi ke dalam berbagai frekuensi kencan.
Bisa satu bulan sekali, dua kali, atau jika mampu setiap minggu pun boleh saja.
Tinggal disesuaikan dengan batas anggaran yang dibuat.
Namun tetap ingat untuk terlebih dulu memenuhi pengeluaran wajib dan butuh untuk keluarga, ya.
Setelahnya baru disisihkan untuk biaya kencan, deh.
2.Jangan Memaksakan Diri
Enggak usah mengedepankan gengsi saat harus kencan hanya untuk dipamerkan di media sosial.
Saat sudah menikah kita harus sadar ada banyak pengeluaran yang lebih penting untuk dilakukan.
Misalnya, biaya pendidikan anak, renovasi rumah, dan lainnya.
Makanya untuk kencan tak perlu harus selalu pergi makan di restoran mewah, kok.
Kita malah bisa selangseling dengan kencan di rumah yang bebas anggaran, misalnya.
Pokoknya jangan sampai kebutuhan kencan ini malah bikin kantong bolong.
3.Tabung untuk Kencan Jangka Panjang
Anggaran tiap bulan yang disisihkan untuk kencan bisa saja dipakai setiap bulan juga.
Tapi, tak salah juga kencan yang kita lakukan sifatnya jangka panjang.
Misalnya, menabung 5 persen dari pendapatan setiap bulan untuk kegiatan kencan yang lebih terencana.
Seperti staycation dan berlibur ke luar kota atau luar negeri berdua dengan pasangan.
Nah, hal ini bisa dicoba untuk Anda yang mungkin kesulitan untuk menemukan waktu luang di setiap minggunya untuk berkencan.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053360036/bukan-cuma-saat-pacaran-penting-juga-atur-biaya-kencan-usai-menikah?page=all