"Di lokasi inilah barang akan dibongkar dari peti kemas (stripping) dan dimuat ke dalam peti kemas (stuffing). Blok-bloknya jadi jelas," ujar dia.
Kemudian, Pelindo Regional 4 mendatangkan peralatan baru untuk mempercepat proses bongkar muat, di mana perusahaan mulai menggunakan dua container crane (CC) dan rubber tyred gantry (RTG).
Penggunaan RTG, kata Nengah Suryana, bisa mempercepat proses bongkar muat karena bisa menyusun peti kemas sampai lima tumpukan, di mana sebelumnya, hanya bisa menumpuk peti kemas maksimal sampai tiga tier.
"Hasilnya, kapasitas lapangan peti kemas Ambon naik dari semula 190 TEUs (twenty-foot equivalent unit) menjadi 250 TEUs," terangnya.
Jam operasional pun diubah mengikuti penambahan kapasitas lapangan peti kemas tersebut, yakni dari semula hanya beroperasi hingga pukul 10 malam, menjadi beroperasi selama 24 jam penuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biaya Logistik Masih Mahal, Pelindo Akan Benahi Pelabuhan Ambon", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/07/29/211500726/biaya-logistik-masih-mahal-pelindo-akan-benahi-pelabuhan-ambon?page=all#page2.