SonoraBangka.id - Pernahkah Anda merasa curiga degan pasangan? Bawaannya selalu ingin mengecek isi obrolan di ponsel atau mengecek media sosialnya.
Lalu curiga bila pasangan memberi tanda “like” pada unggahan teman perempuannya.
Bila pernah ada cerita di masa lalu bahwa si dia sempat berpaling dari Sahabat NOVA, mungkin ini bisa dimaklumi.
Walaupun tetap saja, bila kalian berdua sudah sepakat untuk melanjutkan hubungan, sikap curiga terus-menerus itu tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
Namun, kalau tidak ada kejadian apa-apa, tapi kamu tak bisa mengendalikan rasa curiga, jangan-jangan kamu mengalami trust issue (masalah kepercayaan).
Trust issue adalah sebuah kondisi ketika seseorang sulit percaya pada orang lain.
“Trust issue terjadi atas pengalaman pribadi pada masa lalu yang sulit untuk dilupakan. Bisa disebabkan riwayat trauma masa kecil, seperti menyaksikan perselingkuhan, kekerasan, bisa juga karena riwayat sosial pernah dikecewakan, pernah dikhianati, menjadi saksi penderitaan dikhianati,” ujar Elvine Gunawan, dr, Sp.KJ, psikiater dari RSIA Limijati Kota Bandung kepada NOVA.
Tentu saja trust issue ini enggak boleh dianggap sepele. Kata Elvine, “Jika dibiarkan, trust issue bisa menyebabkan munculnya gangguan stres pasca trauma akibat trauma emosional."
Hal ini menyebabkan orang menjadi lebih waspada dan sering kali menjadi cemas dalam
menghadapi isu relasi.
Tentu saja memiliki masalah kepercayaan ini melelahkan, baik bagi yang menjalaninya maupun bagi pasangan yang selalu saja dicurigai. Lantas bagaimana mengatasinya?
1. Mindfulness
Belajar untuk hidup dalam realita saat ini tanpa mengaitkan dengan masa lalu. Mulai dengan berlatih mindfulness, atau berpikir secara sadar, saat ini dan di sini.
Singkatnya, tidak hanyut ke masa lalu yang sudah terjadi, ataupun memusingkan masa depan yang belum terjadi.
2. Komunikasi
Mulailah berkomunikasi lebih terbuka dengan pasangan, soal apa yang sebenarnya kita rasakan dan juga harapkan dari pasangan.
Kita juga bisa bersikap lebih jujur terkait trust issue yang dimiliki dengan pasangan maupun orang terdekat lainnya.
Sehingga diharapkan mereka bisa menjadi support system yang bisa membantu kita untuk mengatasi trust issue ini.
3. Memaafkan
Meskipun tidak mudah, perlahan kita dapat belajar untuk menerima kekecewaan dan memaafkan orang-orang yang menyakiti kita di masa lalu.
Termasuk juga memaafkan dan berdamai dengan diri sendiri.
Dengan begitu, secara tidak langsung, kita melepaskan beban yang selama ini tertahan dalam diri kita sehingga pikiran dan hati bisa lebih tenang.
4. Batasi Media Sosial
Tak kalah penting, jika diperlukan, lakukan detoks media sosial, hingga membatasi pemakaiannya.
Pasalnya kata Elvine, media sosial bisa men-trigger (memicu, red.) dan meningkatkan kecemasan. Untuk cerita yang serupa tidak jarang menimbulkan flashback memori buruk.
5. Journaling
Selain dukungan dari pasangan, kita juga bisa membuat journal dengan menuliskan ketakutan kita dan melengkapinya dengan fakta yang mendukung.
Misal, takut suami kita selingkuh saat bekerja, karena dia mengikuti media sosial teman perempuannya, tulis juga fakta yang ada sehingga kita bisa lebih realistis saat berpikir.
Apakah benar karena hal itu kita menyimpulkan pasangan kita berselingkuh atau mungkin ada fakta lainnya.
Jadi, dengan rutin menuliskan perasaan dan ketakutan yang dirasakan, kita juga bisa dengan mudah mengontrol emosi kita dari waktu ke waktu.
Nah, semoga Anda tidak lagi curiga tanpa alasan, ya.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053409778/hati-hati-trust-issue-ini-5-cara-mengatasi-rasa-curiga-yang-lebay?page=all