Ilustrasi ganti oli mesin sepeda motor(Dok. DAM)
Ilustrasi ganti oli mesin sepeda motor(Dok. DAM) ( KOMPAS.COM)

Mitos atau Fakta, Gonta-ganti Merek Oli Bikin Mesin Motor Berdampak Negatif?

8 Agustus 2022 17:54 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Tertarik mencoba atau terbuai iming-iming spesifikasi produk baru, mendorong pemilik sepeda motor berspekulasi gonta-ganti merek oli

Apalagi pilihan oli mesin motor saat ini cukup banyak yang dijajakan dengan harga kompetitif dan menawarkan ragam keunggulan.

Padahal, perilaku sering gonta-ganti merek pelumas dianggap kurang baik dan berbahaya untuk mesin. 

Lantas, apakah benar demikian?

Menanggapi hal itu, Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Motor Setyabudi Semarang Hari Santoso mengatakan, belum diketahui pasti dampak negatif kebiasaan sering ganti merek oli.

Namun demikian, pemilik motor juga harus memahami ada kandungan bahan kimia yang berbeda dari setiap jenis dan merek oli. 

"Beda merk oli mempunyai viskositas dan grade oli yang berbeda. Boleh saja ganti merek asalkan speknya sama atau setara," kata Hari, kepada Kompas.com, Minggu (7/8/2022).

Menurut Hari, baiknya pemilik motor tidak ganti oli beda jenis. Kandungan zat kimia dan molekul oli yang berbeda dikhawatirkan berbahaya. 

Selain itu, saat mengganti oli, baiknya dipastikan peluma lama yang ada di dalam mesin sudah benar-benar terkuras. 

"Sisa oli lama tidak boleh mengendap dalam carter. Komposisi bahan pembuat oli tiap merek beda spek. Ganti merk, oli lama harus keluar habis," ujarnya.

Perlu diketahui, oli yang banyak beredar di pasaran ada dua jenis, yakni oli mineral dan full sintetis. 

Sementara itu, Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim mengatakan, sering ganti merk oli ternyata berdampak negatif.

Kandungan dua merk atau tipe oli yang berbeda, dikhawatirkan akan menyebabkan deformasi material. 

Masalahnya, sisa-sisa oli yang ada dalam carter bisa bereaksi dan berubah menjadi jelaga atau kerak. 

"Spesifikasi oli yang berbeda kalau tercampur kurang baik. Dampaknya partikel oli yang bereaksi bisa berubah menjadi sludge atau jelaga," katanya.

Walau begitu, kata dia, ganti oli beda merek ada aturan baku yang harus diperhatikan. Syaratnya, oli mesin lama di dalam carter harus dipastikan sudah bersih. 

"Sisa-sisa oli yang tertinggal bisa menyebabkan kerak. Pembersihan oli berguna untuk melarutkan sisa kandungan oli sebelumnya agar tidak bercampur dengan oli merek baru," ucap Nurhadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Gonta-ganti Merek Oli Bikin Mesin Motor Bermasalah?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/08/113100415/mitos-atau-fakta-gonta-ganti-merek-oli-bikin-mesin-motor-bermasalah-?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm