Perlu diketahui, oli yang banyak beredar di pasaran ada dua jenis, yakni oli mineral dan full sintetis.
Sementara itu, Kepala Bengkel Honda Zirang Motor Semarang Nurhadi Muslim mengatakan, sering ganti merk oli ternyata berdampak negatif.
Kandungan dua merk atau tipe oli yang berbeda, dikhawatirkan akan menyebabkan deformasi material.
Masalahnya, sisa-sisa oli yang ada dalam carter bisa bereaksi dan berubah menjadi jelaga atau kerak.
"Spesifikasi oli yang berbeda kalau tercampur kurang baik. Dampaknya partikel oli yang bereaksi bisa berubah menjadi sludge atau jelaga," katanya.
Walau begitu, kata dia, ganti oli beda merek ada aturan baku yang harus diperhatikan. Syaratnya, oli mesin lama di dalam carter harus dipastikan sudah bersih.
"Sisa-sisa oli yang tertinggal bisa menyebabkan kerak. Pembersihan oli berguna untuk melarutkan sisa kandungan oli sebelumnya agar tidak bercampur dengan oli merek baru," ucap Nurhadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Gonta-ganti Merek Oli Bikin Mesin Motor Bermasalah?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/08/113100415/mitos-atau-fakta-gonta-ganti-merek-oli-bikin-mesin-motor-bermasalah-?page=all#page2.