Ia juga menambahkan, “Andini dan kolaboratornya, khususnya penampilan utama Happy Salma yang memukau, sudah membuat potret yang kaya akan martabat dalam menghadapi kehilangan sekaligus kekerasan,” imbuhnya.
Rosenberg sebut kalau kemunculan Andini jadi salah satu sutradara Indonesia yang paling menjanjikan beberapa tahun terakhir ini.
Before, Now & Then ini juga menjadi film keempat Andini. Sebelumnya, Andini menyutradarai The Mirror Never Lies (2011), The Seen and Unseen (2017), dan Yuni (2021).
“Before, Now & Then ini berhubungan dengan kenangan ibu, nenek, nenek buyut saya yang orang Sunda. Ini adalah perjalanan dari akar dan sejarah saya sendiri,” pungkas Andini.
Film Movement yang berbasis di New York ini merupakan distributor Amerika Utara yang sudah merilis sekitar 250 film independen Amerika Serikat dan berbahasa asing selama 20 tahun.
Judul-judul film Asia baru-baru ini ada True Mothers garapan Kawase Naomi, film debut Korea yang terkenal, Aloners, serta film horor asal Korea, Seire.