SONORABANGKA.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J hingga kini memang masih mendapatkan sorotan dari masyarakat.
Namun, bukan hanya tentang motif penembakan Brigadir J saja yang masih jadi teka-teki.
Hilangnya uang sejumlah Rp 200 juta dari rekening almarhum pun masih jadi misteri.
Mengenai raibnya uang Rp 200 juta dari rekening Brigadir J itu awalnya dikabarkan oleh kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak.
Sebanyak empat rekening Brigadir J diduga dikuras oleh Ferdy Sambo.
Uang tersebut kemudian ditransfer ke rekening RR pada 11 Juli 2022, atau tiga hari setelah Brigadir J meninggal dunia.
Dilansir dari TribunStyle.com, Rabu (24/8/2022), ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, yakin bahwa uang itu adalah tabungan sang putra.
"Uang sebesar Rp 200 juta dalam rekening itu hal yang wajar, karena dia sudah 10 tahun bekerja," kata Samuel Hutabarat.
Samuel menyebut jika gaji Brigadir J per bulan Rp 5 juta, maka dalam setahun sudah terkumpul Rp 60 juta.
Bukan hal aneh jika dalam 10 tahun uang tabungannya Rp 200 juta.
Terkait hilangnya uang dari rekening Brigadir J setelah kematiannya, pengacara kondang Hotman Paris pun turut memberikan tanggapan.
Menurut sang pengacara nyentrik, uang Rp 200 juta yang hilang dari rekening Brigadir J itu ada hubungannya dengan keuangan keluarga Ferdy Sambo.
"Kasus FS, Sambo semakin mengerucut. Jawabannya dengan berlalunya waktu sudah makin ada jawabannya.
Salah satu contoh adalah uang sebesar Rp 200 juta yang berpindah dari rekening almarhum ke rekening ajudan lain setelah almarhum tiga hari meninggal, kok bisa?" ujar Hotman Paris.
Berbeda dengan Samuel Hutabarat, Hotman justru menyebut uang tersebut adalah uang kas keluarga Ferdy Sambo.
Uang kas tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari para ajudan, seperti untuk makan dan berbelanja.
"Ternyata belakangan ketahuan, uang tersebut adalah memang uang kas keluarga itu ( Ferdy Sambo) dan uang kas untuk keperluan ajudan untuk kebutuhan sehari-hari, untuk belanja, makan," imbuh Hotman Paris
Terkait hal itu, Hotman Paris mengakui dirinya memiliki kemiripan dengan Ferdy Sambo.
Pasalnya, setiap minggu dirinya juga melakukan transfer kepada staf keuangan di kantornya sebanyak ratusan juta rupiah.
"Itu persis sama seperti Hotman. Hotman itu hampir tiap minggu transfer uang ke rekening salah satu staf akunting saya, kurang lebih Rp 100 juta tiap minggu.
Dan itu dipakai oleh staf akunting saya untuk keperluan kalau saya tidak ada misalnya tiket pesawat, mengubah tiket pesawat, atau kirim uang ke mana-mana uang kecil," ungkap Hotman Paris.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Rabu (24/8/2022), kini rekening Brigadir J telah dibekukan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terkait adanya kasus ini.
"Ya sudah. Bahkan kita sudah melakukan langkah antisipatif terhadap rekening-rekening tersebut. Pembekuan rekening," kata Kepala Pusat PPATK Ivan Yustiavandana.
Meski demikian, Ivan tidak merinci rekening milik siapa saja yang dibekukan oleh PPATK terkait dengan transaksi dari rekening milik mendiang Brigadir J.
"Para pihak, saya tidak bisa sebutkan," tandas Ivan.