SonoraBangka.id - Demi turunkan inflasi yang saat ini terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang, bersama Bank Indonesia siap berkolaborasi.
Hal ini terungkap setelah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Budi Widihartanto bertemu dengan Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil di Rumah Dinas Wali Kota di kawasan Jalan Merdeka, Rabu (24/8/2022).
Maulan Aklil mengatakan, untuk mengatasi inflasi ini pihaknya mengajak pemerintah provinsi serta semua pemerintah kabupaten dan Bank Indonesia agar bersama-sama menanggulangi hal ini. Dimana hal itu menjadi langkah strategis dalam mengendalikan inflasi melalui sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Saya mengajak Pemerintah Provinsi Bangka Belitung serta semua pemerintah kabupaten dan Bank Indonesia bersama-sama menanggulangi tingginya inflasi yang terjadi,” kata Maulan Aklil kepada Bangkapos.com, Rabu (24/8/2022).
Maulan Aklil yang biasa disapa Molen mengungkapkan, berdasarkan data yang ada memang Bangka Belitung masuk daerah dengan inflasi yang cukup tinggi dan masuk lima besar nasional bersama daerah lain di Sumatera. Yakni Jambi 8,55 persen, Sumatera Barat 8,01 persen, Kepulauan Bangka Belitung 7,7 persen, Riau 7,04 persen, dan Aceh 6,97 persen.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah provinsi untuk segera mengambil langkah strategis. Bisa dengan membuat tol laut atau pelabuhan baru. Hal ini untuk mendorong perekonomian agar stabil, mengingat Bangka Belitung adalah daerah kepulauan.
“Ini merupakan salah satu solusi, sebab pendistribusian bahan mentah menjadi salah satu faktor utama terjadinya inflasi,” terang Molen.
Di samping itu lanjut dia, untuk mengatasi hal ini pemerintah kota telah menyiapkan beberapa strategi. Mulai dari mendorong seluruh instansi yang masuk ke dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk bersama-sama menyusun strategi.
Tidak hanya merespons dinamika sesaat, tetapi juga mampu menerapkan strategi jangka panjang. Adapun strategi menyambut bola, dengan mengadakan pasar tani sebagai upaya untuk menurunkan inflasi.
“Naiknya harga cabai dan kebutuhan rumah tangga yang lain, petani-petani akan kita galakkan dan semangat bercocok tanam,” ungkapnya.
Tak hanya itu kata Molen, dalam waktu dekat pihaknya akan melaksanakan beberapa kegiatan nasional pengendalian inflasi. Kegiatan itu akan dilakukan pada 1 September 2022 mendatang dengan pengendalian inflasi pangan. Dengan begitu diharapkan inflasi di Kota Pangkalpinang khususnya, dan Bangka Belitung pada umumnya dapat ditekan.
“Insya Allah dalam waktu dekat melaksanakan beberapa kegiatan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan pada 1 September mendatang. Kita bergerak bersama-sama untuk menurunkan inflasi,” ujar Molen.
Sementara itu, Budi menuturkan, terkait inflasi saat ini memang peredaran uang di Bangka Belitung relatif banyak. beberapa faktor yang mempengaruhi seperti adanya tambang timah, perkebunan sawit, dan aktivitas ekonomi masyarakat lainnya.
“Harapannya secara bijak sesuai kebutuhan, jangan sesuai keinginan sehingga bisa mengurangi tekanan inflasi di daerah,” ungkap Budi.
Maka dari itu kata dia, Bank Indonesia bersama Pemerintah Kota Pangkalpinang saat ini tengah mencari langkah-langkah strategis yang tepat bersifat struktural terhadap mitigasi dan inflasi. Sebab, kedua belah pihak akan berupaya menurunkan inflasi. Sehingga jangan sampai inflasi di Bangka Belitung terus naik.
“Jangan sampai tahun ini inflasi bertambah lagi di Bangka Belitung,” pungkasnya.
Perlu diketahui, inflasi sendiri dikenal sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Nah, sementara itu deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Tekan Inflasi Pemkot Pangkalpinang Kolaborasi dengan BI, Minta Pembangunan Pelabuhan Baru, https://bangka.tribunnews.com/2022/08/24/tekan-inflasi-pemkot-pangkalpinang-kolaborasi-dengan-bi-minta-pembangunan-pelabuhan-baru?page=all.