Pendapatan tersebut meleset 1,4 miliar dollar AS (sekitar Rp 20,7 triliun) dari perkiraan pendapatan sebelumnya yang diprediksi mencapai 8,1 miliar dollar AS (kira-kira Rp 120,1 triliun).
Nvidia menyalahkan lemahnya permintaan kartu grafis untuk gaming, termasuk kartu grafis dari lini GeForce, di saluran penjualan milik mitranya. Dengan kata lain, mitra Nvidia macam Evga, MSI, Asus, Zotac, Gigabyte, dan lainnya menjual lebih sedikit GPU baru daripada yang diharapkan.
Penurunan permintaan GPU tersebut agaknya juga merupakan imbas dari jatuhnya nilai mata uang kripto (cryptocurrency) dalam beberapa waktu terakhir. Akibatnya, penambang kripto menjadi lebih sedikit membeli kartu grafis Nvidia.
Padahal pada 2021 lalu, demam crypto mining yang menyebabkan para penambang kripto kerap kali memborong GPU terbaru. Alhasil, para gamer pun gigit jari karena tak kebagian jatah.
Tren nilai kripto yang menurun disebut juga membuat penambang justru menjual GPU di pasar barang bekas. Sehingga gamer berpotensi membeli GPU bekas dengan harga yang lebih murah, alih-alih membeli GPU baru di saluran resmi, sebagaimana dihimpun dari ArsTechnica, Senin (29/8/2022).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stok Kartu Grafis Nvidia Kini Melimpah Setelah Sempat Gaib pada 2021", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2022/08/29/09010067/stok-kartu-grafis-nvidia-kini-melimpah-setelah-sempat-gaib-pada-2021?page=all#page2.