Pada akhirnya anak merasa tidak aman atas lingkungan sekitarnya.
“Efeknya si kortisol berpengaruh terhadap sistem imun, membuat otak yang bagian cemas itu terbiasa untuk terus menyala, membuat (anak) terus dipenuhi rasa takut dan cemas,” jelas Ayoe.
Padahal perasaan aman, adalah salah satu perasaan yang fundamental yang harus ada pada anak, baik secara fisik maupun emosional.
Sementara itu, ketika sering ditakut-takuti, anak sudah pasti tidak merasa aman secara emosi.
Apalagi justru orangtua atau orang dewasa di sekitarnya yang menakut- nakuti dirinya dan menjadikannya sebagai bahan bercanda.
Jadi Tak Percaya Diri
Dalam jangka panjang, secara tidak langsung, kebiasaan menakut-nakuti anak juga bisa membuat anak tumbuh menjadi individu yang tidak percaya diri.
Pasalnya dampak dari rasa takut tersebut, pada akhirnya membuat anak tak berani mencoba hal baru, karena dipenuhi oleh ketakutan.
Ketika anak kurang berani mencoba hal baru, maka tentu berpotensi mengurangi atau membuat inisiatif anak menjadi berkurang.
Ujung-ujungnya anak jadi tidak percaya diri.
“Padahal anak yang penuh inisiatif, penuh keberanian, itu merupakan salah satu fundamental
penting bagi tumbuh kembang anak,” ujar Ayoe.
Batasan Bercanda
Bercanda tentu boleh, bahkan dianjurkan sebagai bentuk bonding orangtua dengan anak,
asal tidak kelewat batas.
Jangan sampai yang awalnya bertujuan menghibur malah jadi sebaliknya.
Perlu diingat, saat bercanda, pastikan output yang dihasilkan adalah positif.
Ketika anak sudah tidak merasa happy lagi dengan permainan atau bercandaan yang dilakukan, berarti bercandanya sudah kelewatan.
“Ketika itu memunculkan banyak emosi negatif dibandingkan postif, misal anak jadi ketakutan, cemas, tidak berani, sedikit-sedikit merengekmenangis, atau ketika anak sudah menyatakan ketidaknyamanannya dan ketidaksukaan terhadap model bercanda atau bermain yang seperti itu, sebetulnya harus di-review ulang, ini bercanda menyamankan anak atau enggak,” pungkas Ayoe.
Jadi hati-hati ya, jangan sampai gara-gara bercanda buat konten, masa depan anak jadi taruhannya.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053448442/hati-hati-bercanda-menakut-nakuti-bisa-ganggu-kesehatan-mental-anak?page=all