Ilustrasi
Ilustrasi ( Sumber IDN Times )

Kesehatan Mental Anak akan Terganggu, Jika Bercanda Menakut-nakutinya

4 September 2022 19:40 WIB

SonoraBangka.id - Diketahui, film horor saat ini bisa dibilang sedang tren dan jadi salah satu tontonan favorit di Indonesia.

Dari sana muncul juga, nih, Sahabat NOVA tren di media sosial yang menggunakan suara
horor untuk menakut-nakuti anak kecil.

Yang sering dilakukan, orang menaruh kamera ponsel untuk merekam di dalam kamar, kemudian meninggalkan anak sendiri di kamar dengan pintu tertutup. Saat anak sendiri, disetel suara horor.

Responsnya tentu saja anak ketakutan. Ada yang berteriak, menangis, bahkan gulingguling, meskipun ada juga yang malah ikut tertawa ketika mendengar suara ala kuntilanak itu.

Terkesan sepele, tapi tak jarang rasa takut yang dialami anak sangat nyata dan serius, bahkan sampai membuat si kecil mengalami mimpi buruk.

Lantas, sebenarnya boleh enggak, sih, kita bercanda seperti ini kepada anak-anak? “Tidak boleh!”
dengan tegas Ayoe Sutomo, M.Psi., Psikolog, psikolog anak dan remaja dari Tiga Generasi menyampaikan.

Muncul Hormon Kortisol

“Pada saat ditakut-takuti, otak anak akan memproduksi banyak hormon kortisol, yakni hormon yang keluar pada saat individu berada dalam kondisi yang enggak rileks,npenuh ketakutan, dan stres,” kata Ayoe.

Hal tersebut tentunya tidak baik untuk tumbuh kembang si kecil, bahkan bisa berdampak pada
sistem imun tubuh anak.

Jika sinyal cemas ini terus aktif, anak akan merasakan ketakutan dan cemas secara terus menerus.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm