Sebanyak 67 persen mengaku menentang naik takhtanya Charles menjadi raja Inggris. Kunjungannya ke Kanada Mei lalu pun hampir tidak diperhatikan. Untuk mengikuti jejak Barbados, yang pada tahun 2021 memilih untuk memisahkan diri dari Kerajaan Inggris dan menjadi sebuah republik, Kanada perlu melakukan reformasi besar-besaran terhadap institusi dan undang-undang konstitusionalnya.
Sebuah prinsip berdirinya Kanada tahun 1867 menyebutkan, “Kerajaan merupakan dasar seluruh undang-undang konstitusional,” jelas Chevrier.
Contohnya, dia mencatat bahwa kantor perdana menteri bahkan tidak tertulis dalam konstitusi Kanada, yang hanya menyebut kerajaan. Mengubah konstitusi dan menghapus monarki memerlukan upaya besar dan mungkin negosiasi politik selama bertahun-tahun karena memerlukan persetujuan bulat Parlemen serta pemerintah kesepuluh provinsi di Kanada.
Perdebatan semacam itu kemungkinan akan memanas di negara yang semakin terbelah secara politis itu. Kemudian semua simbolisme kerajaan bisa ditarget dengan tujuan untuk semakin menghapus kaitan dengan kerajaan Inggris, ujar Lagasse.
Yang menjadi target misalnya uang koin dan uang kertas pecahan 20 dollar Kanada dengan gambar wajah Ratu Elizabeth II.
Protokol-protokol tertentu juga harus diubah, khususnya sumpah kewarganegaraan. Warga negara baru Kanada diharuskan untuk bersumpah “setia kepada Yang Mulia Ratu Elizabeth II, Ratu Kanada, kepada ahli waris dan penerusnya.”
Sumpah itu tidak berhasil ditentang di pengadilan pada tahun 2014 oleh tiga orang imigran yang beralasan bahwa isi sumpah itu menyalahi keyakinan agama dan hati nurani mereka.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketakutan Warga Kanada Setelah Ratu Elizabeth II Wafat"
Editor : Irawan Sapto Adhi