Situasi pelajar di Hong Kong
Situasi pelajar di Hong Kong ( Al Sobry / Hai Online)

Hongkong Kembali Dilanda Covid-19, Ribuan Pelajar Mundur dari Sekolah karena Pembatasan

12 September 2022 13:20 WIB

SonoraBangka.ID - Beberapa Sekolah di Hong Kong masih ketat memberlakukan aturan pembatasan karena dilanda Covid-19. Siswa masih tidak boleh belajar tatap muka secara penuh di sekolahnya.

Aturan ini telah lama membuat kehidupan siswa sekolah di sana menjadi sangat kesulitan.

Saat ini, aturan baru yang mengharuskan tingkat vaksinasi yang lebih tinggi dapat mengubah kemajuan yang telah dibuat untuk melanjutkan kelas tatap muka sehari penuh.

Dikutip dari Kompas.com, penundaan lebih lanjut untuk kehidupan sekolah yang normal kemungkinan akan memperburuk masalah kesehatan mental kaum muda serta memberi lebih banyak orang alasan untuk meninggalkan kota tersebut.

Ini jelas semakin merusak status Hong Kong sebagai pusat keuangan Asia, para pendidik dan pemimpin bisnis yang mulai memperingatkan keadaan tidak pasti itu.

"Ada begitu banyak ketidakpastian tentang apakah kelas akan dibatalkan, bisakah anak-anak pergi ke sekolah? Ketidakpastian sekolah pasti membantu mengusir orang dan membuat sulit untuk menarik orang ke Hong Kong," kata Robert Quinlivan, kepala dari kamar bisnis kota Australia.

Dilaporkan Reuters, sekitar 30.000 siswa telah mengundurkan diri dari sekolah-sekolah Hong Kong pada tahun ajaran terakhir dan lebih dari 5.000 guru melakukan resign mengajarmenurut data pemerintah. 

Banyak yang merupakan bagian dari eksodus yang dimulai oleh upaya Beijing untuk melakukan kontrol yang lebih besar atas kota dan yang semakin didorong oleh pembatasan Covid-19.

Sekitar 113.000 penduduk meninggalkan bekas jajahan Inggris pada paruh pertama tahun 2022.

Itu termasuk ekspatriat dan keluarga lokal, banyak di antaranya telah memanfaatkan skema visa yang ditawarkan oleh Inggris, Kanada, dan Australia.

Bertujuan untuk meningkatkan tingkat vaksinasi kota, pihak berwenang bulan ini menetapkan bahwa setelah 1 November, sekolah menengah hanya dapat mengadakan kelas tatap muka sehari penuh jika 90 persen siswa memiliki tiga suntikan Covid-19.

Memenuhi target tersebut kata sumber guru yang tak mau disebutkan namanya kepada Reuters itu akan sangat sulit dilakukan bagi banyak sekolah di sana.

Yang baru terjadi adalah pada sekolah internasional. Mereka memulai kembali kelas tatap muka sehari penuh, setelah sukses memperoleh tingkat 90 persen untuk siswa dengan dua suntikan Covid-19.

Sementara sekolah lokal dan beberapa sekolah dasar internasional masih terbatas pada kelas setengah hari tatap muka dan setengah hari online karena tingkat vaksinasi yang lebih rendah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News / Hai Online

SumberHAI Online
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm