Bagikan :
SONORABANGKA.ID - Para tenaga honor (honorer) di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), merasa lega. Lantaran kabar adanya seleksi penerimaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru dan non-guru pada bulan ini, menjadi harapan baru bagi mereka.
Pasalnya, beberapa waktu lalu, kebanyakan di antara mereka merasa resah karena adanya wacana penghapusan honorer pada Tahun 2023 nanti.
Seperti yang dirasakan oleh Restu Adelia, seorang guru honorer di sebuah sekolah yang ada di Kabupaten Bangka Tengah.
Dia berkata, adanya pembukaan seleksi PPPK tahun ini membuat dirinya mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk bisa tetap bekerja sebagai guru.
"Kemarin-kemarin kan katanya tahun ini enggak ada penerimaan (PPPK -red), tapi ternyata ada. Alhamdulillah,"ujar Restu kepada Bangkapos.com, Senin (19/9/2022).
Ia mengakui, jika informasi tentang adanya seleksi PPPK itu ia dapatkan pada informasi di sejumlah website dan akun sosial media resmi milik Kemendikbud RI dan instansi pemerintahan lainnya.
Walau demikian, sampai saat ini belum ada jadwal resmi terkait seleksi tersebut, termasuk waktu seleksi, syarat pendaftaran dan lain sebagainya.
"Kalau nyari-nyari informasi itu katanya jadwalnya keluar Minggu kedua bulan ini, tapi sekarang belum ada juga," katanya.
Oleh sebab itu, dirinya pun tidak mau terlalu ambil pusing mengenai seleksi PPPK tersebut sampai segala sesuatunya benar-benar disampaikan secara resmi oleh pemerintah.
Namun dia berharap, proses seleksi PPPK nanti tak plin plan dan kebijakannya tidak berubah-ubah, terutama masalah formasi, passing grade dan penempatan tugas.
"Harapan saya cuma pengen proses seleksinya ini benar-benar dilakukan secara adil dan transparan tanpa ada kecurangan sedikitpun," pintanya.
Sementara itu Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Esdras Silverius Bangun menyebutkan, saat ini Bangka Tengah memiliki sebanyak 231 guru honorer.
"Untuk penerimaan PPPK guru di Bateng masih ada sebanyak 128 kuota dan yang sudah lolos passing grade murni pada seleksi tahun lalu ada 45 orang,"tambah Esdras.
Walau belum ada petunjuk teknis (Juknis) resmi mengenai seleksi tersebut, namun ada beberapa informasi yang dirasa penting untuk diketahui, misalnya tentang P1, P2 dan P3.
"P1 ini adalah peserta yang lulus dengan nilai passing grade murni di tahun sebelumnya dan terakomodir di proses seleksi berikutnya," jelasnya.
Kemudian, untuk P2 adalah guru yang mendapatkan nilai tambah karena usianya di atas 50 tahun, guru di atas 35 tahun dan guru yang mempunyai sertifikat pendidik.
Sedangkan P3 adalah peserta yang nilai passing gradenya telah disesuaikan.
"Jadi kalau diurutkan sesuai urutan, maka diurutan pertama itu adalah untuk peserta yang masuk kategori P1 terlebih dahulu, baru kemudian P2 dan P3," tegasnya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kabupaten Bangka Tengah, Risaldi Adhari mengaku bahwa pihaknya belum bisa memberikan banyak penjelasan terkait seleksi PPPK tersebut.
Pasalnya, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat apapun atau juknis resmi dari pemerintah pusat terkait hal itu.
"Untuk yang tahun 2023 nanti memang ada, tapi untuk yang di tahun ini belum ada surat resmi yang disampaikan ke kami," ucap Risaldi.
Diakuinya, baik dari BKN maupun Kemenpan-RB belum ada menyampaikan surat resmi yang menyatakan untuk melakukan seleksi PPPK. "Saya enggak berani memastikannya, kita tunggu saja dulu juknisnya dari pusat," lanjut Risaldi.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Honorer Merasa Lega Dengar Seleksi PPPK Tahun 2022 Segera Dibuka, Berharap Adil dan Transparan , https://bangka.tribunnews.com/2022/09/19/honorer-merasa-lega-dengar-seleksi-pppk-tahun-2022-segera-dibuka-berharap-adil-dan-transparan?page=2.
