Jangan meremehkan hubungan anak remaja dengan pacarnya sekalipun mereka cuma cinta monyet.
Tetaplah bersikap baik dan anggap hubungan mereka layaknya jalinan asmara pasangan dewasa pada umumnya.
Hormati perasaan yang dimilikinya, karena hubungan yang jalani juga dilandasi cinta yang nyata bagi mereka.
3. Ketahui Kapan Harus Memperingatkan
Hubungan cinta anak remaja bisa saja sangat menguras tenaga dan emosi.
Sebagai orang tua, kamu perlu memperhatikan perubahan yang terjadi setelah anakmu berkencan.
Misalnya nilai mereka turun, tidak lagi memiliki waktu dengan teman-temannya, dan melupakan hobi yang dulu sangat disukainya, berarti sudah saatnya memberi peringatan.
Bila itu terjadi, beri batasan lebih kepada anak remaja untuk membatasi waktu yang dihabiskannya dengan kekasih.
Tapi ingat, bicarakan baik-baik dengan berdiskusi dan usahakan tidak terkesan menghakimi sambil marah-marah, ya.
4. Ringankan Patah Hatinya
Lantaran baru pacaran, anak remaja mungkin juga akan mengalami patah hati pertamanya.
Patah hati untuk pertama kali akan sangat menyakitkan baginya, dan kamu perlu memvalidasi perasaannya.
Akui bahwa perasaannya itu nyata dan bantu ia meringankan rasa sakit karena patah hati.
Biarkan ia menangis, dan jadilah pendengar yang baik ketika ia siap untuk bercerita.
Nah, itulah tadi beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai orang tua ketika mendapati anak remajamu mulai pacaran.
Jadi pada dasarnya adalah tetap mendampingi mereka di masa-masa pubertasnya ya.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533464806/selain-beri-batasan-lakukan-4-hal-ini-jika-anak-remaja-pacaran?page=all