Nah, ketika kita merasa stres atau cemas, maka amigdala akan aktif dan mengirimkan banyak hormon stres ke dalam tubuh untuk mengaktifkan respons alami fight or flight (berjuang hidup atau melarikan diri).
Hal ini juga mengurangi aliran darah ke jantung, yang mana membuat jantung kekurangan oksigen dan nutrisi yang sangat dibutuhkan.
Sebenarnya, dalam situasi genting yang mengancam jiwa, respons ini diperlukan untuk membantu kita bertindak.
Mau berjuang hidup atau melarikan diri.
Tetapi, pada hari-hari biasanya dengan tingkat stres yang umumnya ringan sampai sedang, respons alami ini tidak begitu menguntungkan.
Seiring waktu kadar hormon stres tinggi dan konstan ini dapat meningkatkan tekanan darah.
Kondisi ini bisa membuat beberapa masalah, salah satunya peradangan di arteri atau penumpukan plak yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Jadi, walaupun bukan faktor utama dan satu-satunya faktor, memang stres berat bisa picu penyakit jantung.
Mulai sekarang jaga kesehatan ya!
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053442029/benarkah-stres-berat-bisa-picu-penyakit-jantung-ini-penjelasan-dokter?page=all