Di tahun yang sama, nilai ekspor telepon seluler (HS 851712) Indonesia mencapai nilai 305,8 juta dollar AS.
Secara umum, lanjut Mendag Zulhas, kinerja perdagangan elektronik Indonesia tercatat cukup baik. Saat ini Indonesia berada pada urutan ke-34 sebagai negara eksportir elektronik dengan pangsa 0,25 persen.
Menurut Mendag Zulhas, melalui sinergi antara pihak swasta seperti PT SEIN dan Pemerintah untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0, diharapkan Indonesia mampu menjadi salah satu negara eksportir elektronik dan ponsel pintar dengan pangsa pasar yang semakin meningkat.
Making Indonesia 4.0 merupakan program pemerintah dalam menyiapkan Indonesia untuk menghadapi era industri digital 4.0 yang difokuskan pada 7 sektor industri yakni makanan-minuman, tekstil, otomotif, kimia, elektronik, alat kesehatan dan farmasi yang menyumbang 70 persen produk domestik bruto (PDB) industri, 65 persen ekspor industri, dan 60 persen tenaga kerja industri Indonesia.
Mendag Zulhas menambahkan, pemulihan ekonomi Indonesia memerlukan sinergi yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pelaku usaha.
“Pelepasan ekspor ini diharapkan dapat menjadi momentum dalam mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia di masa pemulihan pascapandemi,” ucap Zulhas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lepas Ekspor HP Samsung, Mendag Zulhas: Indonesia Bisa Jadi Basis Produksi Ponsel Pintar", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/10/13/161200926/lepas-ekspor-hp-samsung-mendag-zulhas--indonesia-bisa-jadi-basis-produksi?page=all#page2.