3. Tidak punya tempat untuk pergi
Terkadang, korban KDRT tidak punya tempat untuk pergi. Dan, itulah alasan mengapa mereka takut meninggalkan hubungan yang toksik seperti itu.
Mereka akan terus bertahan apalagi jika mereka secara finansial bergantung pada pelaku KDRT.
Korban KDRT bisa saja merasa gagal jika pernikahan mereka hancur dan mungkin mereka tidak akan kembali ke orang tua mereka.
Mereka juga mungkin merasa bahwa mengandalkan teman sering kali hanya menjadi solusi sementara.
Mereka takut temannya terlibat ke dalam pertengkaran dengan pasangan mereka.
Di sisi lain, korban KDRT seringkali begitu terisolasi sehingga mereka tidak memiliki kehidupan di luar rumah dan merasa sendirian tanpa teman yang dapat mereka andalkan.
4. Merasa takut
Korban KDRT bisa jadi merasa takut kekerasan terjadi lebih buruk sehingga memilih untuk bertahan.
Jika korban memilih untuk melaporkan pasangannya, mereka berisiko mengalami kekerasan yang lebih parah, apabila polisi tidak melakukan apa pun untuk membantu mereka.