Pamela Anggia Dewi, S.Psi., M.Psi, psikolog klinis menuturkan, “Ketika kita kemudian menyukai orang lain dalam konteks perasaan yang romantis, menginginkan dia dalam konteks yang romantis, dalam konteks relasi seksual, dan jika itu tidak diketahui oleh pasangan kita, kita bermain di belakang, tentu ini menjadi suatu perselingkuhan.”
Sehingga, sangat wajar jika respons kita langsung marah saat mengetahui pasangan bermain aplikasi kencan.
“Karena pasti kaget, syok, yang tentu membuat kita marah, karena ada perasaan dikhianati ini yang kemudian membuat kita terluka dan marah,” jelas Pamela.
Lebih jauh menurut Pamela, tidak sewajarnya bagi seseorang yang sudah berpasangan masih bermain aplikasi kencan. Apalagi jika berbicara tujuan pernikahan, yakni komitmen untuk hidup bersama, maka seharusnya pasangan tak lagi mencari teman kencan.
Adapun ketika pasangan masih mencari teman kencan, bisa jadi hal tersebut dikarenakan ada kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam relasinya berpasangan, yang kemudian membuka pintu untuk coba-coba mencari teman kencan.
“Ketika masih mencari melalui aplikasi, artinya ada sesuatu kebutuhan yang belum sepenuhnya terpenuhi dalam relasinya dengan pasangan,” kata Pamela.
Meskipun tidak mudah, Sahabat NOVA, ada baiknya respons kita jangan langsung secara gamblang menyudutkan pasangan atas kesalahannya itu. Karena cara seperti itu bisa jadi malah akan menjadi bumerang bagi kita.
Jika memungkinkan, usahakan agar tujuan kita menegur pasangan adalah memperbaiki relasi yang ada untuk kemudian membangun hubungan yang lebih harmonis.
“Paling baik kalau kita bisa duduk bersama, walaupun pasti itu butuh usaha dari kita dulu agar bisa lebih tenang. Setelah merasa tenang baru kita mengobrol dengan pasangan tentang bagaimana perasaan kita, kebutuhan-kebutuhan kita, apakah sudah terpenuhi atau masih ada yang belum terpenuhi selama menjalankan relasi pernikahan ini,” pungkasnya.
https://nova.grid.id/read/053553978/sudah-menikah-main-aplikasi-kencan-apakah-termasuk-selingkuh?page=all