SonoraBangka.id - Diabetes adalah penyakit yang terjadi ketika glukosa atau kadar gula dalam darah terlalu tinggi.
Sementara itu komplikasi diabetes adalah kondisi di mana bagian-bagian tubuh kita menjadi rusak, seperti pada kaki dan mata akibat memiliki kadar gula darah yang tinggi.
Di tahun 2021, International Federation Diabetes (IDF) mencatat bahwa Indonesia termasuk ke dalam kategori 5 negara teratas untuk penderita diabetes dengan rentang umur 20-79 tahun sebanyak 19,5 juta orang.
Adapun jumlah tersebut meningkat dari tahun 2011 yaitu 7,3 juta orang.
Berkaca dari data ini, orang dengan diabetes perlu melakukan pemeriksaan secara rutin dan manajemen gaya hidup yang efektif, serta pengobatan jika diperlukan.
Secara umum, komplikasi diabetes terbagi menjadi dua tipe yaitu komplikasi kronis dan komplikasi akut.
Komplikasi Kronis
Komplikasi kronis merupakan suatu masalah jangka panjang dan dapat berkembang secara bertahap.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan serius, jika penanganan serta pengobatannya tidak segera dilakukan.
Contohnya, terjadi kerusakan pada bagian tubuh seperti masalah penglihatan atau retinopati, kaki, serangan jantung atau stroke, gangguan ginjal atau nefropati, kerusakan saraf atau neoropati, infeksi gusi dan mulut, kanker, serta permasalahan seksual seperti infeksi saluran kemih dan disfungsi ereksi.
Komplikasi Akut
Sedangkan, komplikasi akut adalah sebuah kondisi ketika tubuh kita dapat mengalaminya kapan saja, dan hal ini bisa mengarah pada risiko yang lebih serius atau kronis.
Seperti Hipoglikemia yakni gula darah terlalu rendah dan hiperglikemia, kadar gula darah terlalu tinggi.
Cara Mengurangi Risiko Komplikasi Diabetes
Memperingati Hari Diabetes Sedunia 2022, Michael Candiago selaku CEO & Founder mGanik, mengatakan bahwa dengan melakukan konsultasi kepada dokter, kita dapat mengetahui upaya dalam penanganan komplikasi diabetes.
“Dengan menjaga gula darah, tekanan darah, dan lemak darah tetap terkendali akan sangat membantu mengurangi risiko komplikasi diabetes."
"Ini berarti ketika pergi berkonsultasi, pasien akan tahu cara-cara untuk menjaga dirinya. Mulai dari informasi-informasi seputar menu makanan, superfood dan vitamin serta serat, dalam membantu mengatur pola hidup Diabetesi yang lebih sehat," ujar Michael dalam keterangan yang diterima NOVA, Senin (21/11).
Selain konsultasi, kita juga perlu melakukan tindakan untuk mencegah dan menunda komplikasi diabetes dengan baik, seperti membuat pilihan makanan yang lebih sehat.
Hal tersebut dikatakan oleh dr. Caesar Lagalinggo Givani, Sp.PD dalam webinar Hari Diabetes Melitus Sedunia 2022 bersama mGanik, Jumat (18/11) bertajuk Cegah Komplikasi Diabetes, Kelola Sejak Awal.
Adapun, terdapat 3 hal yang perlu menjadi perhatian untuk menu makanan diabetes yakni:
Pertama, ukur jumlah kadar kalori yang masuk ke dalam tubuh kita, maksimal 1500kkal/hari.
Kedua, utamakan makanan rendah kolestrol, tinggi serat rendah Glikemiks Index (GI), dan sebisa mungkin hindari makanan yang mengandung banyak gula dan karbohidrat.
Ketiga, "Pastikan 3 kali makan dalam sehari dan selingan 3 kali snack rendah GI, seperti sayur dan buah untuk cegah lonjakan gula darah,” tambah Caesar.
Selain mengatur pola makan sehat, pasien diabetes perlu untuk melakukan kelola diabetes. seperti menjaga HbA1c sesuai target yang ditetapkan untuk mengurangi risiko komplikasi, tidak merokok, serta perbanyak aktivitas fisik dengan olahraga.
“Beberapa tips latihan fisik untuk penyandang diabetes yang kita anjurkan adalah boleh dimulai dengan jogging, senam, bersepada di dalam maupun luar ruangan, dan berenang juga bisa."
"Tujuan aktivitas fisik ini apa? Yaitu dapat membantu diabetesi nantinya dalam menurunkan kadar glukosa darah, bahkan meningkatkan sensivitas insulin, sehingga dapat menunda terjadi nya komplikasi diabetes”, jelas Caesar.
Jadi, sudah tahu ya beberapa cara mencegah dan menunda komplikasi diabetes.
Artiklel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053584331/begini-cara-mencegah-dan-menunda-komplikasi-diabetes-menurut-dokter?page=all