Hal ini menjadi peluang untuk melanjutkan momentum pemulihan setelah pandemi Covid-19 selama tiga tahun sejak akhir 2019.
Berdasarkan pemaparan presiden ucap Molen, pemerintah pusat sendiri sudah mulai melakukan hilirisasi timah.
Oleh karena itu Wako menganggap, pentingnya penekanan manajemen timah serta hilirisasi timah dan Crude Palm Oil atau CPO alias minyak sawit menjadi pijakan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pangkalpinang khususnya.
“Terkhusus yang menjadi perhatian dari saya, Pak Jokowi menyatakan langsung soal pertimahan yang akan menjadi daya pijak ekonomi Indonesia, bukan Bangka Belitung lagi, tetapi Indonesia. Jadi dengan hilirisasi timah diharapkan bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh, ini menariknya,” paparnya.
Meskipun demikian kata Molen, peluang ini tentunya harus benar-benar dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Terutama dengan terus mempersiapkan diri, dengan mendukung segala apa yang menjadi program dan kebijakan pemerintah pusat.
“Ini salah satunya saya datang itu saya datang ke sana untuk mewakili, memang mewakili kepala daerah Indonesia. Tetapi ada seseorang wali kota dari Bangka Belitung, mewakili 200 lebih masyarakat Pangkalpinang, dan 1,8 juta masyarakat Bangka Belitung,” pungkas Molen.
Perekonomi yang berpijak dari timah dan manajemen timah hilirisasi timah. Maka dari itu ia mengajak seluruh stakeholder terkait dan masyarakat untuk dapat memanfaatkan momentum ini.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Diundang Jokowi ke Istana Merdeka, Molen Sebut Hilirisasi Timah Peluang Daya Pijak Ekonomi Indonesia, https://bangka.tribunnews.com/2022/12/03/diundang-jokowi-ke-istana-merdeka-molen-sebut-hilirisasi-timah-peluang-daya-pijak-ekonomi-indonesia.