Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil saat berfoto bersama dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat (2/12/2022)
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil saat berfoto bersama dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat (2/12/2022) ( Ist/Diskominfo Pangkalpinang )

Molen Sebut Hilirisasi Timah Peluang Daya Pijak Ekonomi Indonesia Saat Diundang Jokowi ke Istana Merdeka

3 Desember 2022 14:28 WIB

SonoraBangka.id - Jumat (2/12/2022) kemarin Wali Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Maulan Aklil diundang langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo ke Istana Merdeka.

Undangan tersebut dalam rangka Kompas100 CEO Forum powered by East Ventures tersebut mengangkat tema ‘Membuat Terang di Tahun Menantang’ yang merupakan puncak dari rangkaian acara tahunan harian Kompas, yakni Kompas100 CEO Forum. Tahun ini adalah edisi ke-13. Dimana untuk menggali tantangan dan peluang guna pemulihan di tahun 2023.

“Alhamdulillah dari seluruh kepala daerah Wali Kota cuma 11 se-Indonesia yang diundang ke sana, kita salah satunya,” kata dia kepada Bangkapos.com, Sabtu (3/12/2022).

Molen biasa Maulan Aklil dipanggil memaparkan, memang ada beberapa permasalahan yang dibahas dalam kegiatan tersebut.

Ini merupakan rangkaian diskusi sebelumnya serta hasil riset dan proyeksi berbagai lembaga nasional dan internasional, perekonomian global hampir pasti akan mengalami resesi di tahun 2023.

Dari sanalah banyak ilmu yang kembali dirinya dapat untuk membawa perekonomian Kota Pangkalpinang semakin baik.

Dengan optimis Indonesia mampu melewati tahun depan yang menantang, seperti tingkat inflasi, konsumsi, ekspor, investasi, hingga belanja pemerintah.

“Kita patut berbangga bisa bertemu langsung dengan pak menteri, bahkan ibu Sri Mulyani menjelaskan kondisi terkini dan yang akan datang analisa untuk perekonomian Indonesia. Ini saya banyak mendapat informasi, ilmu-ilmu baru untuk diterapkan di kota kita Pangkalpinang,” jelas Molen.

Dari hasil beberapa pembahasan tersebut, lanjut dia, memang ada satu pembahasan yang menjadi perhatian pihaknya. 

Dimana Presiden Joko Widodo menyatakan timah akan menjadi daya pijak ekonomi Indonesia, bukan lagi Kepulauan Bangka Belitung saja.

Hal ini menjadi peluang untuk melanjutkan momentum pemulihan setelah pandemi Covid-19 selama tiga tahun sejak akhir 2019.

Berdasarkan pemaparan presiden ucap Molen, pemerintah pusat sendiri sudah mulai melakukan hilirisasi timah.

Oleh karena itu Wako menganggap, pentingnya penekanan manajemen timah serta hilirisasi timah dan Crude Palm Oil atau CPO alias minyak sawit menjadi pijakan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pangkalpinang khususnya.

“Terkhusus yang menjadi perhatian dari saya, Pak Jokowi menyatakan langsung soal pertimahan yang akan menjadi daya pijak ekonomi Indonesia, bukan Bangka Belitung lagi, tetapi Indonesia. Jadi dengan hilirisasi timah diharapkan bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh, ini menariknya,” paparnya.

Meskipun demikian kata Molen, peluang ini tentunya harus benar-benar dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang.

Terutama dengan terus mempersiapkan diri, dengan mendukung segala apa yang menjadi program dan kebijakan pemerintah pusat.

“Ini salah satunya saya datang itu saya datang ke sana untuk mewakili, memang mewakili kepala daerah Indonesia. Tetapi ada seseorang wali kota dari Bangka Belitung, mewakili 200 lebih masyarakat Pangkalpinang, dan 1,8 juta masyarakat Bangka Belitung,” pungkas Molen. 

Perekonomi yang berpijak dari timah dan manajemen timah hilirisasi timah. Maka dari itu ia mengajak seluruh stakeholder terkait dan masyarakat untuk dapat memanfaatkan momentum ini.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Diundang Jokowi ke Istana Merdeka, Molen Sebut Hilirisasi Timah Peluang Daya Pijak Ekonomi Indonesia, https://bangka.tribunnews.com/2022/12/03/diundang-jokowi-ke-istana-merdeka-molen-sebut-hilirisasi-timah-peluang-daya-pijak-ekonomi-indonesia.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm