Beberapa vendor laptop seperti Apple, Dell, Asus, serta Lenovo sudah mulai membekali beberapa lini produknya dengan pengisian daya USB-C.
Sebagian besar pabrikan smartphone, terutama perangkat dengan sistem operasi (OS) Android, telah beralih ke konektor USB-C. Sebut saja seperti Samsung, Xiaomi, Oppo, Vivo, Realme, dan lainnya.
Hal itu dikarenakan USB Type-C memiliki beberapa keunggulan dibanding konektor USB lainnya. Pertama, USB-C memiliki sifat reversible. Artinya, pengguna bisa dengan mudah membolak-balik kepala kabel USB Type-C jika ingin memasukkannya ke lubang konektor smartphone. Kedua, USB Type-C sudah mendukung teknologi USB hingga versi 3.1 Gen 2 dengan kecepatan transfer data hingga 10 Gbps.
Meski begitu, masih ada juga beberapa model smartphone entry-level dari sejumlah vendor yang menyematkan port Micro USB. Apple juga masih setia membekali perangkat bikinannya, terutama lini iPhone dengan port Lightning.
Namun, setelah undang-undang "USB C" ini berlaku dalam dua hingga tiga tahun ke depan, seluruh merek perangkat elektronik yang dipasarkan di wilayah Eropa, termasuk iPhone, harus menggunakan charger USB Type-C.
Artinya, Apple harus benar-benar meninggalkan port Lightning dan beralih ke USB-C bila tetap ingin memasarkan iPhone, iPad, MacBook, dan produk lain bikinannya di negara-negara Uni Eropa.
Sempat menolak aturan penyeragaman port USB C, Apple akhirnya mengonfirmasi pihaknya akan menggunakan USB-C pada iPhone baru generasi mendatang.
Dalam wawancara di WSJ Tech Live Conference yang digelar Wall Street Journal, Senior Vice President Marketing global Apple, Greg Joswiak berkata bahwa Apple akan mematuhi undang-undang Uni Eropa.
"Kami tidak punya pilihan... Seperti yang kami lakukan di berbagai negara, (Apple akan) mematuhi undang-undang setempat," kata Joswiak.
Meski begitu, belum jelas iPhone generasi berapa yang akan dibekali port USB Type-C untuk pertama kalinya.