Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi saat konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK Desember 2022, Senin (2/1/2023).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi saat konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK Desember 2022, Senin (2/1/2023). ( YouTube OJK)

OJK, Target Penghimpunan Dana di Pasar Modal Hanya Rp 170 Triliun di 2023

3 Januari 2023 09:07 WIB

SonoraBangka.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 170 triliun sepanjang 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengakui target tersebut memang lebih rendah dari realisasi penghimpunan dana di pasar modal pada 2022 yang mencapai Rp 267,73 triliun.

Pasalnya di tahun lalu, pasar modal telah kedatangan 71 emiten baru yang menjadi rekor tertinggi jumlah emiten baru.

Sementara tahun ini, di pipeline baru ada 58 perusahaan yang akan tercatat di pasar modal, dengan nilai penghimpunan dana sebesar Rp 54,47 triliun.

"Kalau dibandingkan dengan 2022, 2022 memang extraordinary cara pencapaian 2022 itu. Tetapi apabila kita keluarkan yang outliers yang seperti misalnya GOTO atau yang lain-lain itu memang tetap kita ada growth positif tetapi memang kira-kira ya berimbang lah antara target 2022 dan 2023," ujarnya saat konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK Desember 2022, Senin (2/1/2023).

Secara keseluruhan di pipeline terdapat 84 rencana penawaran umum dengan nilai Rp 81,41 triliun, termasuk dari rencana penawaran umum perdana (IPO) dari 58 perusahaan.

Melansir laman e-ipo.co.id, saat ini terdapat 6 perusahaan yang tengah melaksanakan penawaran awal atau offering, yaitu PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL), PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER), PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI), PT Citra Buana Prasida Tbk (CBPE), dan PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT).

Selain IPO, ada juga rencana 10 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai Rp 14,28 triliun, 7 Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) senilai Rp 7,21 triliun, dan 9Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) EBUS senilai Rp 5,45 triliun.

Kinerja pasar modal di 2022

Pasar saham hingga 30 Desember 2022 melemah 3,26 persen month to date (mtd) ke level 6.850,62 dengan non-residen mencatatkan outflow sebesar Rp 20,91triliun mtd. Secara year to date (ytd), IHSG tercatat menguat sebesar 4,09 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp60,58 triliun.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,82 persen mtd dan 3,60 persen ytd ke level 344,78. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana masuk investor nonresident tercatat sebesar Rp 236,57 miliar mtd atau Rp199,51 miliar ytd.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm