Ilustrasi
Ilustrasi ( SHUTTERSTOCK )

Stop Meneriaki Anak Saat Emosi, Yuk Ikuti 5 Tips Ini dari Ahli

16 Januari 2023 07:27 WIB

SonoraBangka.id - Bagi setiap orangtua, dalam hal merawat dan mendidik anak tentu bukanlah perkara mudah. 

Bahkan adakalanya orangtua ikut terbawa emosi saat anak susah diberitahu. 

Tak sedikit orangtua yang meluapkan emosinya dengan cara meneriaki sang anak.

Namun, tahukah Sahabat NOVA jika dengan cara meneriaki tersebut kurang tepat untuk anak karena bisa membuatnya lebih agresif.

Selain berdampak negatif, pada akhirnya kita akan merasa bersalah pada si kecil.

Dalam sebuah survey, dari semua hal yang menyebabkan rasa bersalah orangtua, seperti terlalu banyak memandangi hp dan tidak memasak makanan sehat, penyesalan karena meneriaki anak-anak menduduki urutan teratas bagi kebanyakan ibu.

Menurut psikolog Laura Markham, Ph.D., penulis buku Peaceful Parent, Happy Siblings: How to Stop yelling and Start Connecting, sangat penting untuk menahan diri dan mengubah kebiasaan tersebut.

Untuk itu, Yuk, ikuti beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghentikan kebiasaan meneriaki anak.

1. Berhenti berteriak tentang hal-hal biasa

Terkadang banyak hal remeh yang membuat kita meninggikan suara seperti, “Matikan musiknya!” “Tutup pintunya!”

“Sebaliknya, cobalah berjalan ke arah anak-anak dan berbicaralah dengan mereka dengan suara yang teratur,” saran Penasihat Orangtua Eileen Kennedy-Moore, Ph.D., penulis Growing Friendships: A kids’ Guide to Making and Keeping Friends.

Hal ini bisa memberikan boomerang effect pada anak, dimana ketika kita memanggilnya dengan tenang, anak tak akan membalas teriakan kita dan melakukan apa yang kita minta.

2. Padamkan api amarah 

Menurut penelitian, introspeksi dapat membantu kita menenangkan diri di tengah “panasnya” momen.

3. Pikirkan kata-kata positif

Ketika mulai kesal pada tingkah laku anak, kendalikan diri sambil ucapkan “Mudah melakukannya”, “tarik napas dan hitung sampai 10,” atau “Sabar.”

4. Mendekat pada anak

Gunakan metode lemah lembut dengan menjalin komunikasi yang intens.

Sampaikan bahwa kita memahami perasaannya. Misalnya, ketika anak susah diminta untuk mematikan gadgetnya, kita bisa duduk disebelahnya dan sampaikan ucapan lembut tapi tegas bahwa waktunya bermain sudah habis dan dia harus tidur.

5. Kurangi momen-momen pemicu berteriak

Pagi hari seringkali menjadi momen sibuk untuk menyiapkan diri kekantor dan mengurus anak-anak berangkat sekolah.

Hal itu tentu bisa memicu kita untuk berteriak.  

Untuk mengurangi ketergesaan, bangunkan anak-anak lebih pagi dan coba untuk berbicara dengan nada biasa, bukan malah berteriak sampai mereka bangun.

Meski membutuhkan waktu untuk membiasakan diri, cara ini bisa membawa dampak baik bagi anak dan orangtua.

Oleh karena itu, jangan lupa untuk terus berlatih, ya!

Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053655452/berhenti-meneriaki-anak-saat-emosi-ikuti-5-tips-ini-dari-ahli?page=all

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm