SonoraBangka.id - Tidak sedikit mitos seputar pantangan selama menyusui membuat Moms perlu berpikir beberapa kali sebelum mengonsumsinya.
Termasuk anggapan bahwa ibu menyusui tidak boleh minum air es.
Hal ini mungkin bukan hal baru yang pernah Moms dengar.
Orang zaman dahulu menyakini bahwa air es dapat membuat dampak yang kurang baik ibu dan bayi yang sedang diberi ASI.
Misalnya minuman dingin tersebut akan membuat bayi sakit pilek.
Oleh karena itu, tidak sedikit orang yang masih mempercayainya sampai sekarang.
Namun apakah benar demikian ya Moms? Untuk mengetahui fakta sebenarnya simak penjelasannya berikut ini.
Pada kenyataannya anggapan tidak boleh minum es selama menyusui karena dapat membuat bayi sakit tidaklah benar.
Dilansir dari The Health Site, Dr Raghuram Mallaiah, direktur neonatologi, Fortis Le Femme menghapus mitos ini.
Jika seorang ibu minum minuman dingin selama menyusui, ini tidak akan membahayakan bayi atau membuatnya masuk angin.
Hal ini karena infeksi virus tidak ditularkan melalui ASI.
Sebaliknya, jika ibu dapat menularkan infeksi kepada bayinya, infeksi itu ditularkan melalui tetesan cairan tubuh.
Virus tersebut ditularkan ke bayi bahkan sebelum gejalanya terlihat oleh ibu.
Ditambah lagi, tidak ada alasan bagi ibu untuk tidak menyusui jika sedang pilek atau batuk karena tidak mengubah komposisi ASI.
Tidak ada hubungannya dengan konsumsi cairan dingin dan perubahan komposisi susu.
Selain itu menurut Parenting Firstcry, bayi tidak akan terpengaruh oleh air dingin yang Moms minum.
Tubuh akan memastikan bahwa ASI Anda hangat dan masih memberikan antibodi yang cukup untuk anak.
Suhu air yang dikonsumsi ibu menyusui tidak mempengaruhi suhu ASI.
Begitu juga, suhu air yang diminum ibu juga tidak mempengaruhi komponen ASI di dalamnya.
Oleh karena itu, baik ibu menyusui meminum air panas, air hangat atau air es, ASI-nya akan cukup hangat dan memberikan nutrisi dan antibodi yang sama kepada bayi.
Antibodi yang ditemukan dalam ASI ini melindungi bayi dari infeksi umum.
Sebaliknya, konsumsi air yang lebih sedikit seringkali dapat menyebabkan tanda-tanda pasokan susu yang rendah.
Satu-satunya hal yang harus diingat seorang ibu adalah minum banyak cairan selama menyusui karena membantu meningkatkan produksi ASI.
Sebaiknya minum segelas air sebelum atau saat Moms menyusui bayi.
Di dekat tempat menyusui favorit Moms, siapkan tempat menyusui dengan botol air dan buah dengan kandungan air tinggi seperti mentimun, jeruk, semangka.
Untuk meningkatkan rasa air, tambahkan buah, sedikit jus, atau perasan lemon.
Jumlah air yang dibutuhkan juga bervariasi setiap harinya. Ibu menyusui perlu minum lebih banyak saat cuaca panas atau saat berolahraga.
Periksa warna urine untuk mengetahui apakah tubuh sudah terhidrasi dengan baik. Tingkatkan hidrasi cairan apabila urin berwarna kuning tua.
Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, kelelahan, dan kulit kering.
Meskipun kekurangan air tidak akan memengaruhi kemampuan untuk menghasilkan ASI, tetap terhidrasi akan membantu merasa berenergi.
Serta dapat menjaga tubuh tetap sehat sehingga Moms dapat terus memberi makan bayi.
Sementara itu, minuman yang baiknya dibatasi atau dihindari selama menyusui adalah alkohol dan kafein.
Perlu diketahui bahwa kafein dalam ASI dapat mengganggu tidur bayi dan tidur Moms juga.
Artikel ini telah terbit di https://nakita.grid.id/read/023664538/mitos-dan-fakta-ibu-menyusui-minum-air-es-apakah-aman?page=all