SonoraBangka.ID - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menilai pelonggaran pandemi di China dengan pencabutan kebijakan zero Covid-19 dapat mendorong perekonomian Indonesia.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, hal ini karena China memegang peranan utama kedua dalam penanaman modal asing (PMA) di Indonesia setelah Singapura.
Data Kementerian Investasi menunjukkan, realisasi PMA China selama 2022 mencapai 8,2 miliar dollar AS sedangkan Singapura sebesar 13,3 miliar dollar AS.
"Otomatis kalau kita lihat di sini zero covid policynya, reopening China itu tentu saja berdampak positif buat Indonesia dari sisi ekonomi," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (24/1/2023).
Dari sektor perdagangan, China menempati posisi pertama tujuan ekspor Indonesia, yaitu dengan porsi 23,03 persen di 2022. Kontribusi ini, kata dia, bahkan jauh lebih tinggi dari Amerika Serikat. "Mayoritas impor kita (34,07 persen) juga datang dari China Jadi peranannya memang besar," ungkapnya.
Selain itu, dengan diterapkannya pelonggaran tersebut akan membuka keran wisatawan China ke Indonesia, terutama yang datang berkunjung ke Bali.
Dengan masuknya turis asing ke Indonesia, tentu akan turut serta mendorong pemulihan ekonomi di daerah-daerah wisata sehingga secara nasional juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Sebagaimana kita ketahui number of tourist of China itu yang ke Bali sangat besar. Kemarin datang kloter pertama sebesar 210 turis," ucapnya.
Secara keseluruhan, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 akan mencapai 5,04 persen secara tahunan. Prediksi ini sedikit lebih lambat dari perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 yang sebesar 5,17 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelonggaran Covid-19 di China, Bank Mandiri: Berdampak Positif untuk Ekonomi Indonesia ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/01/25/054000326/pelonggaran-covid-19-di-china-bank-mandiri--berdampak-positif-untuk-ekonomi.