CEO Google, Sundar Pichai, Rabu (17/5/2017), saat menjadi spekaer pada keynote utama Google I/O 2017 di Shoreline Amphitheatre, AS.
CEO Google, Sundar Pichai, Rabu (17/5/2017), saat menjadi spekaer pada keynote utama Google I/O 2017 di Shoreline Amphitheatre, AS. ( Google)

CEO Google Ungkap Alasan PHK 12.000 Karyawan

30 Januari 2023 17:55 WIB

Selain satu periode di awal pandemi, pendapatan kuartal III-2022 tersebut menjadi periode pertumbuhan paling lemah sejak 2013. Sebab, bila dihitung, pertumbuhan pendapatan pada periode tersebut melambat 6 persen dibanding tahun 2021.

Padahal, pada 2021, Google mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 41 persen. Hal ini sekaligus menandai 2021 sebagai "salah satu tahun terkuat yang pernah Google alami dalam sejarah perusahaan".

Google berasumsi pertumbuhan pesat pada 2021 akan bertahan dan berlanjut di periode-periode selanjutnya. Makanya, Google memutuskan untuk menambah jumlah karyawan demi bisa mengekspansi layanannya.

Bila tak menambah karyawan, Google khawatir bakal tertinggal di banyak area dari pesaingnya.

Namun, perhitungan Google meleset. Sehingga Google harus berhitung ulang dan merumahkan 12.000 pegawainya pada awal 2023 ini.

"Selama dua tahun belakangan, kami melihat ada pertumbuhan yang sangat signifikan. Untuk menunjang pertumbuhan tersebut, kami sempat melakukan banyak perekrutan," ujar Pichai, dikutip dari BlogGoogle, Sabtu (21/1/2023).

"Namun ternyata kondisi ekonomi saat ini tidak sebagus kondisi ekonomi pada saat kami merekrut banyak orang ke Google," imbuh Pichai.

Sangkal PHK terjadi acak

Laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa PHK Google ini tampak terjadi secara acak alias random. Mengingat pegawai dengan kinerja bagus atau pegawai senior juga kena layoff. Namun, Sundar Pichai membantah hal ini.

"Prosesnya (penentuan siapa yang di-PHK) jauh dari kata random," kata bos Google sebuah rapat internal Google.

Pichai mengungkapkan, sebelum mem-PHK 12.000 Googlers (sebutan pegawai Google), ia sudah berkonsultasi dengan para pendiri dan pemegang saham mayoritas, Sergey Brin dan Larry Page, serta dewan direksi Google.

Selain itu, Google juga melibatkan 750 pemimpin senior dalam proses PHK massal ini dan butuh beberapa minggu untuk menentukan siapa yang akan diberhentikan.

"Idealnya, kami akan memberikan pemberitahuan kepada para manajer (soal timnya yang di-PHK), tetapi kami memiliki lebih dari 30.000 manajer di Google," kata Chief People Officer Google, Fiona Cicconi yang hadir dalam rapat internal yang sama.

"Jadi bakal butuh waktu berbulan-bulan untuk mengambil keputusan PHK. Sedangkan kami ingin kepastian lebih cepat," lanjut dia.

Cicconi juga menyampaikan, Google memiliki terlalu banyak pegawai di area yang tak terlalu penting. Makanya, Google mem-PHK 12.000 Googlers dengan mempertimbangkan "keterampilan, lama bekerja, pengalaman, indikator produktivitas seperti kuota penjualan dan riwayat kinerja", sebagaimana dihimpun dari Yahoo Finance, Rabu (25/1/2023).

Bonus dipotong, dibayar 2x

Selain PHK besar-besaran, Google juga bakal memotong kompensasi tahunan para eksekutif di Google. Bos Google mengatakan semua wakil presiden senior akan melihat pengurangan yang sangat signifikan dalam bonus tahunan mereka untuk tahun 2023 ini.

“Semakin senior Anda, semakin banyak kompensasi Anda terkait dengan kinerja Anda. Anda bakal mengalami pengurangan hibah ekuitas (kompensasi saham) jika kinerja Anda tidak bagus," kata Pichai.

Sebelum layoff 12.000 Googlers, Google telah membuat keputusan untuk membayar 80 persen bonus bulan ini. Sebesar 20 persen sisanya diharapkan bakal dibayarkan pada bulan Maret atau April mendatang. Padahal, pada tahun-tahun sebelumnya, bonus dibayarkan penuh alias satu kali pada bulan Januari.

Dengan PHK 12.000 karyawan ini, Google menambah panjang daftar perusahaan teknologi raksasa yang melakukan layoff massal. Sebelumnya, Microsoft mem-PHK 10.000 karyawan. E-commers raksasa Amazon juga me-layoff lebih dari 18.000 karyawan pada awal Januari lalu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "CEO Google Ungkap Alasan PHK 12.000 Karyawan", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2023/01/25/10010007/ceo-google-ungkap-alasan-phk-12000-karyawan?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm