Bagikan :
SonoraBangka.id - Akhir-akhir ini, isu penculikan anak kembali ramai diperbincangkan. Entah itu benar atau tidak, isu penculikan anak ini membuat para orangtua merasa was-was dan cemas.
Sebagai orangtua, kita tentu tidak ingin anak kita menjadi korban penculikan. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui cara mencegah penculikan anak.
Lantas bagaimana cara agar anak terhindar dari penculikan? Psikolog anak serta founder dan praktisi @theraplayid, Astrid Wen, M.Psi, membagikan sejumlah tips berikut ini.
1. Pastikan sistem kemanan lingkungan
Astrid mengatakan, penculikan merupakan kejahatan yang terjadi di luar kontrol kita sebagai orang tua.
Sehingga menurutnya, langkah pencegahan ini bukan hanya perlu dilakukan oleh orang tua saja, tetapi harus melibatkan sistem keamanan di lingkungan tempat tinggal.
"Tentu kita perlu menjaga anak-anak kita. Tapi tugas menjaga anak sebenarnya tuntutannya bukan hanya pada orangtua saja, tapi juga pada sistem keamanan lingkungan," ujar Astrid saat dihubungi NOVA, Senin (30/01).
Untuk mencegah penculikan anak terjadi, pastikan bahwa lingkungan rumah kita memiliki sistem keamanan yang baik.
"Kita bisa menggerakkan RT kita atau komplek untuk punya sistem keamanan yang terjaga, cukup baik. Misalnya ada penjagaan siskamling yang cukup teratur. Itu enggak boleh diremehkan," sarannya.
Selain itu, Sahabat NOVA juga bisa memasang kamera CCTV dan/atau memelihara anjing penjaga, jika memungkinkan.
"Pasang CCTV. Lalu sebenarnya juga walaupun mungkin enggak semua orang bisa, sebenarnya enggak apa-apa di dalam sebuah komplek untuk punya anjing untuk meningkatkan keamanan," tambah Astrid.
2. Jangan biarkan anak sendiri
Menurut Astrid, anak-anak harus berada dalam pengawasan orang dewasa, jangan dibiarkan sendiri.
Pasalnya, tindak kejahatan seperti penculikan bisa terjadi kapan saja, terutama saat ada kesempatan.
"Kalau di rumah pastikan anak main tidak sendiri, harus ada pengawasan orangtua, kakak, atau orang dewasa lain."
"Jadi kalo misal memang dia masih usia SD kecil, yaitu 3 SD ke bawah, kalo main keluar harus ada yang temani, jangan dikasih main sendirian di luar rumah," jelas Astrid.
3. Bangun relasi yang baik dengan anak
Hubungan yang baik antara orangtua dan anak merupakan hal yang tidak kalah penting untuk mencegah penculikan.
Dengan memiliki hubungan yang baik, anak bisa bersikap terbuka pada kita, termasuk anak bisa bercerita jika ada seseorang yang ingin berniat jahat kepadanya.
"Kalau anak punya relasi yang baik dengan kita, komunikasinya bisa lancar dengan kita. Jadi, mudah cerita dia mainnya sama siapa saja, jadi terbuka, kita jadi kenal teman-temannya," papar Astrid.
Untuk membangun relasi yang baik, Astrid menyarankan agar kita bisa meluangkan waktu untuk bermain hingga mengobrol bersama anak.
Namun, pastikan kita tidak terbawa perasaan takut atau cemas akan kemungkinan kejahatan di luar sana.
"Penting sekali orang tua menjalin relasi dengan anak dengan rasa aman, tapi jangan sampai dorongan itu karena takut. Karena kalau kita takut, kita nanyanya jadi beruntun, jadi semuanya dipastiin, itu bikin anak jadi susah cerita. Pertanyaannya terlalu banyak yang mengarahkan."
"Kalau nanya sama anak, usahakan beri pertanyaan yang terbuka, saat anak relax, kita relax, sambil main bareng, itu bisa membantu anak cerita lebih banyak," saran Astrid.
Jadi, itulah beberapa saran dari psikolog sebagai cara mencegah penculikan anak.
Semoga,info ini bisa bermanfaat ya!
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053684259/ramai-isu-penculikan-anak-ini-3-saran-dari-psikolog-untuk-pencegahan?page=all
