Pasalnya, anak-anak cenderung mempercayai orang dewasa yang mengetahui nama mereka.
5. Beri pemahaman tentang interaksi dengan orang asing
Salah satu tantangan menjadi orang tua adalah mengajari anak untuk berhati-hati tanpa membuat mereka takut atau cemas.
Sering-seringlah berbicara dengan anak tentang keamanan, dan beri mereka dasar-dasar tentang cara menghindari dan melarikan diri dari situasi yang berpotensi berbahaya.
Ajari mereka untuk:
6. Ajari anak soal kondisi bahaya
Pastikan anak mengetahui nama, alamat, nomor telepon termasuk kode area, dan siapa yang harus dihubungi jika terjadi keadaan darurat.
Misalnya, diskusikan apa yang harus dilakukan jika mereka tersesat di tempat atau toko umum.
Ingatkan mereka bahwa mereka tidak boleh pergi ke tempat parkir untuk mencari kita. Ajari anak untuk meminta bantuan kasir atau petugas keamanan di sana.
Beri tahu juga rumah teman-teman Sahabat NOVA yang bisa dijangkau, jika anak mengalami masalah.
Selain itu, coba ajari anak untuk menjauh dari mobil yang berhenti di samping mereka dan dikemudikan oleh orang asing, meskipun orang tersebut terlihat tersesat atau bingung.
Anda juga bisa membuat kode tertentu yang diketahui kita, anak, atau pengasuh yang dipercaya.
Ingatkan anak untuk tidak pernah memberi tahu siapa pun soal kode tersebut.
Selain itu, ajari mereka untuk tidak berkendara dengan siapa pun yang tidak mereka kenal atau dengan siapa pun yang tidak tahu kode rahasia tersebut.
Jika, pastikan mereka mengunci pintu dan jangan pernah memberi tahu siapa pun bahwa mereka sedang sendirian di rumah jika anak sudah cukup besar untuk tinggal di rumah sendirian.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053641480/catat-ini-6-cara-menjaga-anak-agar-terhindar-dari-penculikan?page=all