Namun sayangnya, belum ada penelitian ilmiah yang bisa menjelaskan tentang kemampuan hewan memprediksi gempa.
Dilansir dari Kompas.com, hewan bukannya bisa memprediksi gempa, namun dapat lebih dulu merasakan gelombang getaran gempa bumi.
Semua gempa bumi umumnya akan menghasilkan gelombang berbeda yang menjalar keluar dari sumber gempa. Ada gelombang P dan gelombang S.
Gelombang P atau gelombang primer adalah gelombang seismik yang paling cepat menjalar. Gelombang S adalah gelombang sekunder.
Gelombang P bisa menjalar melalui bantuan yang solid dan cairan sehingga bisa mencapai ke inti bumi. Gelombang ini menarik dan mendorong batuan.
Gelombang P ini terjadi seperti ketika ada petir dan gemuruh yang menggetarkan kaca jendela. Getaran kaca inilah yang diibaratkan sebagai gelombang P.
Beberapa hewan yang memiliki indera pendengaran yang peka mampu mendengar gelombang P yang dihadirkan gempa bumi.
Contohnya ada anjing yang tiba-tiba tidak berhenti menggonggong ketika akan terjadi gempa di bumi di wilayahnya.
Kebanyakan manusia tidak menyadari gelombang P yang lebih kecil karena kecepatannya lebih cepat, tiba beberapa detik sebelum gelombang S.
Namun, dengan indera yang lebih tajam, maka anjing bisa memerhatikan gelombang P dan bereaksi sebelum kita merasakan gempa terjadi.