Dengan rata-rata pelanggan bengkel berbelanja Rp 150.000 per kedatangan, maka target omset harian berkisar Rp 1 juta sampai Rp 6 juta per hari.
Sementara itu, belanja bengkel rata-rata terdiri dari Jasa Servis Tune Up Sepeda Motor, Pembelian Spareparts Motor (Oli, Aki, Ban, Busi, dsb), dan penjualan Motoriz Cafe.
Pendapatan lain-lain terdiri dari Cafe MoCa, Wifi Coin, penjualan dan penyewaan motor listrik, charging station motor listrik, dan konversi motor listrik.
Dengan proyeksi profit 20-22 persen dari omset, proyeksi pulang pokok berada dalam kisaran 18-24 bulan.
“Di Jakarta yang siap melayani ada 3 diler, Pondok Gede, Pamulang, dan Bintaro. Tapi mulai bulan depan kita akan buka 22 outlet di Jakarta. Salah satunya di beberapa SPBU,” ucap Stefhanus.
“Saat ini motor listik paling banyak kita terima Volta, sekitar 30-40 persen. Kenapa? Karena di bengkel juga sudah ada mesin swap pengisian Volta,” kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mau Buka Bisnis Bengkel Motor Listrik, Siapkan Investasi Rp 250 Juta", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/21/100200515/mau-buka-bisnis-bengkel-motor-listrik-siapkan-investasi-rp-250-juta?page=all#page2.