SonoraBangka.ID - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini tengah melakukan evaluasi terkait dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Hal ini disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (24/2/2023).
Evaluasi harga Pertalite dilakukan mengingat harga minyak mentah dunia saat ini sudah berada di bawah level 100 dollar AS per barrel. Tahun lalu, harga Pertalite sempat mengalami penyesuaian dari Rp 7.650 per liter, menjadi Rp 10.000 per liter, karena kenaikan harga mentah dunia saat itu.
“Harga Pertalite (masih dievaluasi),” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (24/2/2023).
Arifin menyebut, bahwa saat ini harga minyak dunia masih tinggi. Sehingga untuk menurunkan harga Pertalite belum bisa dilakukan.
“Ini (harga minyak dunia) masih tinggi kok,” ujarnya.
Di sisi lain, Arifin juga memaparkan, bahwa harga Pertalite masih berada di bawah harga keekonomiannya saat ini. Adapun harga Pertalite saat ini Rp 10.000 per liter dinilai masih berada di bawah harga keekonomian.
“Kalau harga Pertalite belum turun, berarti belum ekonomis,” tegasnya.
Saat disinggung soal Revisi Peraturan Presiden No 191 Tahun 2014 tentan Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan bakar Minyak (BBM) yang hingga saat ini belum rampung, Arifin menyebut bahwa Perpres tersebut masih berproses.
“Soal batasan (pembelian BBM subsidi), Perpresnya saat ini lagi berproses, masih disana,” tegas Arifin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Minyak Dunia Turun, Bagaimana dengan Harga Petalite?", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/02/24/154000626/harga-minyak-dunia-turun-bagaimana-dengan-harga-petalite-.