Aang Hudaya, Founder Bogor Ecobrick Community, duduk di atas kursi ecobrick.
Aang Hudaya, Founder Bogor Ecobrick Community, duduk di atas kursi ecobrick. ( dok. Bogor Ecobrick Community)

Yuk Ubah Sampah Plastik Menjadi Aneka Barang Berguna dengan Ecobrick

3 Maret 2023 08:59 WIB

SonoraBangka.id - Produksi dan konsumsi plastik kerap kali dianggap berkontribusi pada emisi gas rumah kaca, mengancam ekosistem laut, dan mencemari kehidupan lautan.

Ya memang, saat ini sampah plastik masih jadi masalah utama bagi lingkungan.

Tak seperti sampah organik, sampah plastik butuh waktu ratusan tahun untuk bisa terurai. Mengutip dari Kompas.com, selama pandemi Covid-19, sejumlah negara mengalami masalah dalam mengolah sampah, termasuk di Indonesia.

Salah satu pemicunya ketergantungan yang besar pada layanan pengiriman makanan dan belanja online di tengah pandemi, sementara proses daur ulang malah menurun.

Rasanya sampah plastik memang sulit dihindari, tapi kita bisa kok melakukan upaya agar meminimalisasi bertambahnya sampah plastik, misalnya dengan mengolahnya menjadi barang yang berguna seperti ecobrick.

Apa itu Ecobrick?

Mungkin masih banyak di antara kita yang belum mengenal ecobrick.

Aang Hudaya, Founder Bogor Ecobrick Community sekaligus Global Ecobrick Alliance Trainer, menyebut ecobrick adalah solusi sederhana mengatasi masalah sampah plastik. Tanpa memerlukan keterampilan khusus atau modal.

“Singkatnya, ecobrick itu potongan plastik yang dimasukkan ke dalam botol bekas dalam kondisi bersih dan kering, kemudian dipadatkan menggunakan tongkat bambu atau kayu, sampai nanti mencapai kepadatan yang sudah terstandar dari global ecobrick,” kata Aang kepada NOVA.

Setelah mencapai kepadatan tertentu, ecobrick dapat dibuat menjadi bermacam barang bermanfaat.

Botol-botol ecobrick selanjutnya dirangkai dan direkatkan menggunakan lem silikon, atau menggunakan karet ban dalam bekas sehingga menjadi modular atau rangkaian yang tidak terlalu besar.

Lalu kita bisa langsung menyusun ecobrick ini jadi sebuah benda atau bangunan seperti membuat kursi, meja, rak, hingga dinding taman.

“Khusus penggunaan di luar ruangan, karena ecobrick ini tidak boleh terpapar matahari langsung, dilapisi menggunakan campuran tanah liat, pasir, dan jerami,” kata Aang.

Menurut Aang, semua jenis plastik dengan kondisi bersih dan kering bisa digunakan untuk membuat ecobrick, termasuk juga styrofoam.

Sementara air dan semua bahan yang sifatnya organik, termasuk kertas dan kardus tidak bisa digunakan sebagai material ecobrick karena akan membusuk.

Bahan yang tidak boleh digunakan untuk ecobrick di antaranya logam dan kaca, karena akan merusak dinding botol.

“Khusus limbah masker, (boleh) selama bukan bekas orang yang terpapar Covid-19. Masker medis untuk penggunaan pribadi yang sehat, bisa setelah dicuci dan dikeringkan,” tambah Aang.

Langkah Mudah Bikin Ecobrick

Alat dan Bahan 

-Limbah plastik bersih dan kering.

-Botol plastik bekas.

-Tongkat.

-Timbangan.

-Gunting.

-Lem tembak.

Cara Membuat

1. Pilih dan bersihkan sampah plastik. Agar ecobrick terlihat cantik, pilih satu warna plastik untuk bagian dasar botol.

2. Siapkan botol plastik, usahakan botol yang digunakan berukuran sama atau sejenis. Ini akan membatu modul yang kita buat jadi lebih kokoh dan mudah dirangkai. Pastikan kondisi botol kering dan bersih.

3. Masukkan potongan sampah plastik, padatkan menggunakan tongkat. Timbang botol yang telah diisi plastik.

Biasanya untuk standar botol air mineral berukuran 600ml adalah 250gram ecobrick. Jangan lupa menutup kembali botol yang telah terisi penuh.

4. Setelah jumlah ecobrick dirasa cukup untuk dirangkai, langsung susun jadi benda yang kita inginkan seperti kursi atau meja.

Caranya dengan merekatkan botol-botol yang telah diisi plastik menggunakan lem silikon atau karet ban dalam bekas.

5.Begitu lem mengering, benda dari ecobrick bisa langsung digunakan.

Yuk kita coba, semoga bermanfaat ya!

Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/052784836/ubah-sampah-plastik-menjadi-aneka-barang-berguna-dengan-ecobrick?page=all

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm