Integrasi chip SIM pada chipset membuat iSIM memiliki sejumlah kelebihan. Pertama, penggunaan teknologi SIM yang terintegrasi di chipset itu dapat membantu menghemat ruang perangkat dengan menghilangkan kebutuhan akan komponen terpisah.
Untuk diketahui, iSIM hanya membutuhkan ruang kurang dari 1 mm persegi di chipset. Ukuran tersebut 100x lebih kecil dari ukuran kartu nanoSIM tradisional (12,3 x 8,8mm) yang umum digunakan saat ini. Perbandingan ukurannya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.
Penghematan ruang tersebut memungkinkan produsen perangkat membuat gadget dengan ukuran yang lebih ringkas. Kemudian, dengan iSIM, biaya produksi gadget dapat lebih hemat lantaran tak perlu membuat infrastruktur chip SIM secara terpisah.
Kelebihan iSIM yang berikutnya adalah dapat meningkatkan keamanan. Kartu SIM fisik dapat dilepas, hilang, atau dicuri. Kelemahan ini dapat menyebabkan potensi pelanggaran data atau akses tidak sah ke informasi sensitif pemilik kartu SIM fisik.
Sementara dengan teknologi iSIM, informasi SIM disematkan langsung ke perangkat. Desain iSIM semacam ini dapat meminimalisir potensi pelanggaran atau akses yang tidak sah ke informasi SIM milik pengguna.
Kemudian, iSIM juga dapat meningkatkan fleksibilitas pengguna. Dalam menautkan perangkat dengan jaringan operator seluler, dengan iSIM, pengguna tak perlu repot memasukkan kartu fisik terlebih dahulu seperti pada teknologi SIM konvensional.
Lalu, lantaran profil SIM tersimpan secara digital di iSIM, satu perangkat dapat terhubung ke beberapa operator dengan mudah. Pengguna dapat berpindah operator sesuai kebutuhan tanpa harus membeli kartu SIM baru atau melepas-pasangnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setelah eSIM, Kini Hadir Kartu SIM Digital Baru iSIM, Apa Itu?", Klik untuk baca: https://tekno.kompas.com/read/2023/03/06/12300057/setelah-esim-kini-hadir-kartu-sim-digital-baru-isim-apa-itu-?page=all#page2.