SONORABANGKA.ID - Pintu mobil belakang ambulance milik RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, terbuka lebar, pada Jumat (10/3/2023) siang.
Di depan Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang itu, seorang pria terpaku memandang ke arah ruangan.
Guratan kesedihan terlihat di wajah pria ytang berkaus merah tersebut.
Bernama Edi Purwanto, ayah seorang putri yang ditemukan tewas mengenaskan di kebun sawit.
Saat itu, proses autopsi putri keduanya telah selesai dilakukan oleh pihak Inafis dan Dokkes Polda Babel, Polres Bangka Barat, dan dokter RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.
Edi bersiap-siap membawa pulang jenazah anaknya, Hanifah (8) yang sudah dikafani ke permukiman perkebunan sawit PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Jenazah Hanifah sudah dikafani, diletakkan di ranjang besi dan dimasukkan ke dalam mobil ambulance.
"Saya pulang dulu, mungkin dua jam baru sampai," kata Edi, ditemani kerabatnya saat masuk ke dalam mobil ambulance.
Ia duduk di sebelah jenazah anaknya dengan wajah tertunduk, menandakan betapa berat kenyataan hidup yang dialaminya.
Edi kini kehilangan anak kesayangan untuk selama-lamanya.
Dia hanya dapat memandangi tubuh anaknya yang terbujur kaku, dibalut kain kafan.
Tak ada lagi momen ayah tiga anak ini melihat keceriaan Hafizah, tingkah lucunya saat berpamitan kemanapun pergi.
"Kalau orang tua ada salah, kenapa harus anak yang jadi korban," katanya.
Kemudian pintu ambulance ditutup dan mobil perlahan meninggalkan rumah sakit menuju tempat peristirahatan terakhir anak tak berdosa tersebut.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Bawa Pulang Jenazah Anaknya, Edi : Kalau Orang Tua Ada Salah, Kenapa Harus Anak yang Jadi Korban, https://bangka.tribunnews.com/2023/03/10/bawa-pulang-jenazah-anaknya-edi-kalau-orang-tua-ada-salah-kenapa-harus-anak-yang-jadi-korban.