SONORABANGKA.ID - Memang Ada asumsi yang berkembang di kalangan pengguna kendaraan mengenai kedaluwarsa ban mobil. Kalau sudah mencapai waktu tersebut, ban mobil harus segera diganti. Benarkah demikian?
Asumsi tersebut dianggap sedikit keliru karena sejatinya, ban mobil sama dengan komponen-komponen lainnya yang harus diganti bila masa pakainya habis. Penggantian ini dipatok berdasarkan kondisi fisik ban, bukan usia ban.
“Sebenarnya enggak cocok kalau disebut kedaluwarsa, karena dia kan bukan produk konsumsi. Selama kualitas ban itu masih baik, ya enggak perlu diganti,” kata Heri Purnomo, Kepala Pusat Staff Teknisi Nasmoco Group kepada Kompas.com, Senin (3/4/2023).
Heri menjelaskan, topik ban kedaluwarsa yang banyak tersebar adalah karena kekeliruan dan kebingungan konsumen dalam memahami masa pakai ban dan usia ban.
Usia ban atau tanggal pembuatan ban bisa diketahui lewat 4 angka timbul di bagian sidewall ban. Angka itu merupakan kombinasi minggu dan tahun. Cara membacanya cukup gampang. Misalnya tertulis angka 2320, berarti ban tersebut diproduksi pada minggu ke-23 tahun 2020.
Menurut Heri, kode produksi tersebut memang berguna sebagai indikator untuk mengetahui waktu pembuatan ban. Namun, kode itu tidak bisa dijadikan patokan mutlak sebagai alasan mengganti ban.
“Kembali lagi ke kondisi fisik dari ban. Jika kualitasnya masih bagus dan tidak ditemui kerusakan seperti retak atau pecah, ban masih aman digunakan. Untuk memastikannya, bisa juga dilakukan balancing supaya kestabilan ban bisa lebih diketahui,” katanya.
Indikator pasti yang bisa dijadikan patokan untuk mengganti ban adalah tread wear indicator (TWI) pada permukaan ban. Kalau batas TWI sudah tersentuh, tandanya ban sudah botak dan sebaiknya diganti.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Ban Mobil Bisa Kedaluwarsa? ", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/03/131200015/mitos-atau-fakta-ban-mobil-bisa-kedaluwarsa-.