Musk telah berulang kali memperingatkan mengenai bahaya AI. Pada 2018 lalu bahkan ia menyebut AI lebih bahaya dibandingkan nuklir maupun Korea Utara.
Musk menyampaikan bahwa ia mendukung peraturan pemerintah mengenai pembatasan AI meskipun dia sendiri mengakui tak menyenangkan untuk diatur.
Tapi ia menyadari, begitu AI memegang kendali mungkin sudah terlambat untuk menetapkan pengaturan.
"Badan pengatur perlu memulai dengan kelompok yang awalnya mencari wawasan tentang AI, kemudian meminta pendapat dari industri, dan kemudian mengusulkan pembuatan aturan," kata Musk.
Walau dirinya berulang kali memperingatkan bahaya AI, namun sebagaimana diketahui, Musk selama ini dikenal sebagai salah satu sosok yang ikut menjadi bagian perlombaan AI.
Sebagai contoh perusahaannya Tesla, sangat bergantung pada kecerdasan buatan untuk melakukan pekerjaannya.
Selain itu, Musk sendiri juga menjadi anggota pendiri OpenAI, perusahaan di belakang ChatGPT.
2. Geoffrey Hinton
Geoffrey Hinton yang juga dikenal sebagai bapak kecerdasan buatan, menyatakan mundur dari Google sembari memperingatkan bahaya AI yang akan berkembang ke depannya.
Hinton bahkan mengatakan dia menyesali pekerjaannya dan menyebut bahaya AI chatbots cukup menakutkan.