SONORABANGKA.ID - Adalah Sejumlah pakar teknologi mengingatkan mengenai potensi bahaya teknologi kecerdasan buatan atau AI di masa depan.
Diketahui, artificial intelligence atau AI belakangan menjadi pembahasan banyak pihak sejak booming-nya ChatGPT. Sejumlah raksasa teknologi pun berlomba-lomba untuk menciptakan AI.
Meski demikian, sejumlah pakar mengingatkan potensi bahaya dari teknologi tersebut.
Berikut ini sejumah pakar yang mengingatkan soal bahaya AI:
1. Elon Musk
Dikutip dari laman CNN, baru-baru ini Elon Musk memperingatkan mengenai potensi bahaya AI di masa depan yang menurutnya bisa menyebabkan kehancuran peradaban.
Menurutnya, AI lebih berbahaya dibanding desain pesawat yang salah urus atau salah pemeliharaan, serta lebih bahaya dibandingkan produksi mobil yang buruk.
"AI memiliki potensi, betapapun kecil kemungkinannya tapi tidak sepele. AI memiliki potensi-potensi kehancuran peradaban," kata Musk.
Sementara itu, dikutip dari laman NYPost, Musk mengatakan, ketergantungan pada AI untuk melakukan tugas-tugas yang nampaknya sepele, lambat laun akan menciptakan manusia yang bahkan lupa cara mengoperasikan mesin yang mengaktifkan AI sejak awal.
"Bahkan ketergantungan ringan pada AI/otomasi berbahaya bagi peradaban jika dilakukan terlalu jauh sehingga kita akhirnya lupa cara kerja mesin," kata Musk.
Musk telah berulang kali memperingatkan mengenai bahaya AI. Pada 2018 lalu bahkan ia menyebut AI lebih bahaya dibandingkan nuklir maupun Korea Utara.
Musk menyampaikan bahwa ia mendukung peraturan pemerintah mengenai pembatasan AI meskipun dia sendiri mengakui tak menyenangkan untuk diatur.
Tapi ia menyadari, begitu AI memegang kendali mungkin sudah terlambat untuk menetapkan pengaturan.
"Badan pengatur perlu memulai dengan kelompok yang awalnya mencari wawasan tentang AI, kemudian meminta pendapat dari industri, dan kemudian mengusulkan pembuatan aturan," kata Musk.
Walau dirinya berulang kali memperingatkan bahaya AI, namun sebagaimana diketahui, Musk selama ini dikenal sebagai salah satu sosok yang ikut menjadi bagian perlombaan AI.
Sebagai contoh perusahaannya Tesla, sangat bergantung pada kecerdasan buatan untuk melakukan pekerjaannya.
Selain itu, Musk sendiri juga menjadi anggota pendiri OpenAI, perusahaan di belakang ChatGPT.
2. Geoffrey Hinton
Geoffrey Hinton yang juga dikenal sebagai bapak kecerdasan buatan, menyatakan mundur dari Google sembari memperingatkan bahaya AI yang akan berkembang ke depannya.
Hinton bahkan mengatakan dia menyesali pekerjaannya dan menyebut bahaya AI chatbots cukup menakutkan.
"Saat ini, mereka tidak lebih pintar dari kita. Tapi saya pikir mereka mungkin akan segera (lebih pintar)," kata Hinton dikutip dari BBC.
Dr Hinton mengatakan, alasannya mundur dari Google adalah karena usianya yang sudah tua, yakni 75 tahun.
Selama ini, penelitian Dr Hinton adalah terkait neural network dan deep learning yang melandasi lahirnya AI seperti ChatGPT.
Dalam kecerdasan buatan, neural network adalah sistem yang mirip dengan otak manusia dalam belajar dan memproses informasi.
Hal ini memungkinkan AI untuk belajar dari pengalaman layaknya manusia atau yang kemudian dikenal dengan deep learning.
Hinton mengatakan, dalam jangka pendek AI mungkin memang akan memberikan lebih banyak manfaat daripada risiko.
Sehingga menurutnya, peringatan bahayanya soal AI bukan berarti AI harus berhenti dikembangkan.
"Bahkan jika semua orang di AS berhenti mengembangkannya, China akan mendapat keuntungan besar," katanya.
Tapi dia mengingatkan, pemerintah memiliki peran penting untuk memastikan AI dikembangkan dengan banyak pemikiran terkait bagaimana cara menghentikannya menjadi tak terkendali.
3. Bill Gates
Pendiri Microsoft, Bill Gates juga memperingatkan mengenai bahaya AI.
Menurutnya, kemunculan AI akan mengubah masyarakat dalam beberapa cara yang sangat berpengaruh.
Yang paling berbahaya menurutnya adalah jika penerapan AI dilakukan untuk peperangan.
“Tempat yang menurut saya paling memprihatinkan adalah sistem senjata,” kata Gates dikutip dari CNBC.
Meski demikian, Gates mengatakan AI tetaplah memiliki potensi untuk melakukan banyak kebaikan bagi umat manusia karena bisa mengurutkan data dalam jumlah besar dan lebih mahir dibanding manusia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Pakar Ingatkan soal Bahaya AI, Apa Alasannya?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/11/083000965/3-pakar-ingatkan-soal-bahaya-ai-apa-alasannya-?page=all#page2.