"Tidak," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/5/2023).
Menurut Aru, kanker serviks terjadi akibat Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini dapat menyerang mulut, tenggorokan, atau alat kelamin.
HPV tersebar melalui kontak dari area genital maupun saat berhubungan seksual dengan orang yang terkena virus tersebut.
Untuk mencegah tertular, tes HPV dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel sel dari serviks untuk diuji. Tes HPV dan pemberian vaksin dapat melindungi diri dari infeksi HPV serta risiko kanker serviks.
GMO di tempe
Dalam video yang viral tersebut, pengunggah menyebut tempe terbuat dari kedelai genetically modified organism (GMO) yang diimpor dari Amerika.
Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni mengatakan, ada bahan makanan yang terbuat dari GMO, termasuk beras yang sebagian besar ditanam di Indonesia.
GMO atau genetically modified organism merupakan organisme yang dibuat menggunakan teknik rekayasa genetika untuk menambahkan sifat-sifat yang diinginkan. Misalnya, untuk meningkatkan pertumbuhan, kandungan nutrisi, atau ketahanan dari penyakit.
Tetapi Andi menyebutkan, belum ada bukti dan penjelasan lebih lanjut yang menunjukkan makanan GMO dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Menurut Andi, kanker terjadi karena berbagai faktor, bukan cuma karena konsumsi tempe atau makanan GMO.