Serat membantu menjaga kesehatan pencernaan, mencegah sembelit, dan mempromosikan rasa kenyang yang lebih lama setelah mengonsumsi apel.
Kulit apel mengandung senyawa antioksidan seperti polifenol.
Antioksidan membantu melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif.
Kulit apel mengandung senyawa anti-inflamasi, termasuk quercetin.
Zat anti-inflamasi membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit inflamasi seperti arthritis dan penyakit inflamasi usus.
Kulit apel mengandung berbagai komponen fitokimia seperti triterpenoid, flavonoid, dan asam fenolik.
Beberapa fitokimia ini memiliki potensi anti-kanker, anti-inflamasi, dan antioksidan, yang dapat memberikan manfaat kesehatan yang luas.
Senyawa dalam kulit apel, seperti quercetin dan polifenol, telah dikaitkan dengan manfaat kesehatan jantung.
Mereka dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi peradangan dalam arteri, meningkatkan keseimbangan kolesterol, dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Namun, penting untuk mencuci apel dengan baik sebelum mengonsumsinya dan memilih apel organik atau tanpa pestisida jika Anda berniat untuk mengonsumsi kulitnya.
Selain itu cuci bersih sebelum mengonsumsi apel beserta kulitnya.
Namun, bila Anda memiliki alergi terhadap apel atau masalah pencernaan tertentu, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi kulit apel secara teratur.
Artikel ini telah terbit di https://sajiansedap.grid.id/read/103788132/pantas-disuruh-jangan-dikupas-kulit-apel-ternyata-punya-5-efek-tak-terduga-ini-jika-dikonsumsi-nyesel-yang-selama-ini-sering-dibuang?page=all