SonoraBangka.id - Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung, Beliadi, melakukan reses di Desa Kacang Butor, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung.
Ya, dari Ketua hingga Anggota DPRD Bangka Belitung, melaksanakan masa reses, kegiatan menyerap aspirasi masyarakat, yang dilakukan sejumlah anggota di daerah pemilihan (Dapil) sejak Jumat (19/5/2023) hingga Sabtu (20/5/2023) hari ini.
Dalam kegiatan itu, Beliadi bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama , pelaku UKM, pemuda desa, BPD, Kadus, ketua RT, guru ngaji, guru Paud dan petani.
Ia mengatakan, banyak keluhan yang di sampaikan masyarakat di antaranya gaji guru Paud dan TPA tidak pernah naik, selama belasan tahun. Jalan provinsi sempit dan banyak rusak sejak lama, menjadi keluhkan masyarakat.
"Yang paling heboh dan banyak masyarakat protes adalah masalah dihapusnya pupuk subsidi untuk petani lada dan sawit. Menurut mereka kebijakan pemerintah ini adalah kebijakan yang membunuh masa depan petani. mereka menganggap, pemerintah tidak tahu perjuangan untuk tetap mempertahankan sahang atau lada ini," kata Beliadi kepada Bangkapos.com, Sabtu (20/5/2023).
Dikatakan Beliadi, sebagai produk unggulan Babel, menurutnya lada sekarang sudah banyak ditinggal. Sehingga lahan yang mulanya digunakan untuk bertani lada, sekarang berubah fungsi menjadi kebun sawit.
"Pemerintah juga harus tahu kalau masyarakat yang cuma punya 1 sampai 2 hektar sawit masih sangat perlu pupuk subsidi. Karena meraka bukan pengusaha sawit tapi benar-benar petani sawit. Makanya mereka meminta DPRD dapat membantu mereka, karena mereka kesal dan prustasi dengan dihapusnya pupuk subsidi untuk lada dan sawit," terangnya.
Selain itu, masyarakat lainya, dikatakan Beliadi menyampaikan, lahan desa yang sudah habis dikuasai oleh sejumlah perusahaan perkebunan sawit dan keberadaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang masih dikeluhkan warga.
"Saya sudah memberikan solusi terhadah hal hal tersebut dan untuk pupuk serta HTI, kita akan panggil dinas terkait agar ada solusi terkait hal ini. Begitu juga dengan guru Paud akan panggil dinas terkait. Pelaku UKM juga menyampaikan terima kasih sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah selama ini," katanya.
Selain sejumlah aspirasi yang disampaikan, Beliadi juga mendengar keberhasilan Desa Kacang Butor, karena adanya koperasi di desa setempat yang bermitra dengan masyarkat dan perusahaan perkebunan dalam pembagian hasil plasma.
"Tentu ini sangat bagus dan yang paling keren koperasi ini sudah menjadi pengeskpor lada dalam kurun waktu dua tahun. Ini sudah mengekspor lada sebanyak 200 ton lebih. Dan saat ini sedang menyiapkan syarat untuk ekspor ke Jepang," ujarnya.
Dalam reses yang dilakukan, Beliadi sangat bersemangat melihat masyarakat antusias hadir dalam kegiatan reses. Terutama untuk bersama-sama membangun ekonomi petani dan UKM.
Selain Beliadi sejumlah anggota DPRD Babel lainnya juga melakukan kegiatan reses, seperti Ketua Komisi II DPRD Babel, Agung Setiawan.
Melakukan reses di Jalan Pesona Ria, Teluk Uber, Kabupaten Bangka, yang banyak menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat.
"Ya seperti masalah banjir dijalan provinsi Teluk Uber, masalah bantuan perikanan, masalah pasokan daging dari luar Babel. Menyebabkan pedagang lokal tidak mampu bersaing," kata Agung.
Selain itu, persoalan jalan yang tanjakan terlalu tinggi di dekat Puri Agung. Sehingga masyarakat meminta dipangkas.
"Dewan akan meninjau dan memperjuangkan semua aspirasi masyarakat sesuai aturan yg berlaku. Itulah tugas dewan," tegasnya.
Ke Sekolah
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Babel, Marsidi Satar juga melakukan reses di SMAN 1 Toboali, pada Jumat (19/5/2023).
Tujuan melakukan reses untuk memberikan suport dan menanyakan langsung ke siswa dan guru terkait apa yang dibutuhkan di sektor pendidikan dan peningkatan sarana dan prasarana.
"Yang kita disampaikan adalah perkembangan pembangunan pendidikan SLTA di Bangka Belitung," kata Ketua Komisi IV DPRD Babel, Marsidi kepada Bangkapos.com, Jumat (19/5/2023).
Ia menjelaskan, hasil reses yang dilakukan akan dihimpun dan dibahas oleh DPRD Babel untuk selanjutkan dibuatkan program.
"Hasil reses akan dihimpun dalam pokok-pokok pikiran DPRD, dibahas dalam rapat komisi dan disinergikan dengan program-program di OPD untuk dapat diwujudkan dalam program kegiatan Pemerintah Provinsi Babel," jelas politikus Golkar ini.
Terpisah, Anggota Komisi II, DPRD Babel, Dody Kusdian, mengatakan dalam reses yang dilakukan, dirinya menyampaikan terkait peta dan kondisi pendidikan di Babel yang dianggap belum baik.
"Kami reses ke sekolah ingin memberikan motivasi gambaran tentang dunia pendidikan kita. Karena kondisi dunia pendidikan kita, tidak baik baik saja," keluh Dody.
Padahal kata Dody, tujuan dari pendidikan di Indonesia yang utama adalah, bagaimana meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
"Anak kita cerdas, tetapi apabila akhlak tidak bagus menjadi masalah nanti. Kenapa masuk ke sekolah ingin mengingkan hal dasar, perlu diingatkan kembali, dan harus punya motivasi tujuan di dalam pendidikan kita, untuk bentuk karakter anak bangsa ini menjadi baik," kata Dody politikus PKS ini.
Dody menegaskan, dirinya prihatian dengan dunia pendidikan dan SDM di Babel, sehingga perlu diberikan suport dan menanyakan kebutuhan langsung ke siswa dan guru terkait apa yang dibutuhkan.
"Apa yang mereka butuhkan, itu kita tampung, bukan hanya pendidikan. Tetapi apa yang dibutuhkan di ruang publik, belajar, dan komunikasi, kita memfasilitasi itu. Kita serap.
Berapa sarana dan prasarana di sekolah, yang belum teraungi oleh pemprov," ujar politikus PKS ini.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Masuk Masa Reses, Anggota DPRD Bangka Belitung Serap Aspirasi Masyarakat di Sejumlah Dapil, https://bangka.tribunnews.com/2023/05/20/masuk-masa-reses-anggota-dprd-bangka-belitung-serap-aspirasi-masyarakat-di-sejumlah-dapil?page=all.