Dari Ketua hingga Anggota DPRD Bangka Belitung, melaksanakan masa reses, kegiatan menyerap aspirasi masyarakat, yang dilakukan sejumlah anggota di daerah pemilihan (Dapil) sejak Jumat (19/5/2023) hingga Sabtu (20/5/2023) hari ini.
Dari Ketua hingga Anggota DPRD Bangka Belitung, melaksanakan masa reses, kegiatan menyerap aspirasi masyarakat, yang dilakukan sejumlah anggota di daerah pemilihan (Dapil) sejak Jumat (19/5/2023) hingga Sabtu (20/5/2023) hari ini. ( IST/DPRD Babel )

Anggota DPRD Bangka Belitung Serap Aspirasi Masyarakat di Sejumlah Dapil Saat Masa Reses

20 Mei 2023 19:47 WIB

SonoraBangka.id - Wakil Ketua DPRD Bangka Belitung, Beliadi, melakukan reses di Desa Kacang Butor, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung.

Ya, dari Ketua hingga Anggota DPRD Bangka Belitung, melaksanakan masa reses, kegiatan menyerap aspirasi masyarakat, yang dilakukan sejumlah anggota di daerah pemilihan (Dapil) sejak Jumat (19/5/2023) hingga Sabtu (20/5/2023) hari ini.

Dalam kegiatan itu, Beliadi bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama , pelaku UKM, pemuda desa, BPD, Kadus, ketua RT, guru ngaji, guru Paud dan petani.

Ia mengatakan, banyak keluhan yang di sampaikan masyarakat di antaranya gaji guru Paud dan TPA tidak pernah naik, selama belasan tahun. Jalan provinsi sempit dan banyak rusak sejak lama, menjadi keluhkan masyarakat.

"Yang paling heboh dan banyak masyarakat protes adalah masalah dihapusnya pupuk subsidi untuk petani lada dan sawit. Menurut mereka kebijakan pemerintah ini adalah kebijakan yang membunuh masa depan petani. mereka menganggap, pemerintah tidak tahu perjuangan untuk tetap mempertahankan sahang atau lada ini," kata Beliadi kepada Bangkapos.com, Sabtu (20/5/2023).

Dikatakan Beliadi, sebagai produk unggulan  Babel, menurutnya lada sekarang sudah banyak ditinggal. Sehingga lahan yang mulanya digunakan untuk bertani lada, sekarang berubah fungsi menjadi kebun sawit.

"Pemerintah juga harus tahu kalau masyarakat yang cuma punya 1 sampai 2 hektar sawit masih sangat perlu pupuk subsidi. Karena meraka bukan pengusaha sawit tapi benar-benar petani sawit. Makanya mereka meminta DPRD dapat membantu mereka, karena mereka kesal dan prustasi dengan dihapusnya pupuk subsidi untuk lada dan sawit," terangnya.

Selain itu, masyarakat lainya, dikatakan Beliadi menyampaikan, lahan desa yang sudah habis dikuasai oleh sejumlah perusahaan perkebunan sawit dan keberadaan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang masih dikeluhkan warga.

"Saya sudah memberikan solusi terhadah hal hal tersebut dan untuk pupuk serta HTI, kita akan panggil dinas terkait agar ada solusi terkait hal ini. Begitu juga dengan guru Paud akan panggil dinas terkait. Pelaku UKM juga menyampaikan terima kasih sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah selama ini," katanya. 

Selain sejumlah aspirasi yang disampaikan, Beliadi juga mendengar keberhasilan Desa Kacang Butor, karena adanya koperasi di desa setempat yang bermitra dengan masyarkat dan perusahaan perkebunan dalam pembagian hasil plasma.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm