SONORABANGKA.ID - Adalah Kata "cawe-cawe" diucapkan oleh Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan para pimpinan media dan sejumlah podcaster nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/5/2023).
General Manager News and Current Affairs Kompas TV Yogi Nugraha mengatakan, Presiden mengucapkan kata cawe-cawe sebanyak lebih dari tujuh kali.
Istilah itu disampaikan oleh Jokowi ketika pimpinan media menanyakan mengenai sosok calon presiden (capres) dan wakil calon presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 mendatang.
"Ya saya untuk hal ini, saya harus cawe-cawe. Karena untuk kepentingan negara," ucap Yogi menirukan perkataan Jokowi, dilansir dari Kompas.com, Senin (29/5/2023).
Yogi juga mengatakan bahwa Jokowi mempunyai cara sendiri untuk cawe-cawe.
"Ini saya tidak akan menggunakan tentara. Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik," tiru Yogi.
Kata itu kembali ditegaskan oleh Jokowi ketika mengakhiri sesi pertemuan dengan pimpinan media.
"Bahkan, tadi mau closing saja, (dibilang) 'Sekali lagi ya, cawe-cawe'. Seperti memberi pesan kepada semua orang bahwa, 'memang iya saya cawe-cawe'," jelas Yogi.
Lantas, apa arti kata cawe-cawe?
Arti kata cawe-cawe
Guru Besar Ilmu Linguistik UGM Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana menjelaskan, kata cawe-cawe berarti ikut menangani.
"Siap ikut turut serta dalam menangani," tuturnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2023).
Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata cawe-cawe memiliki makna ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan) dan ikut menangani.
Kata cawe-cawe berasal dari bahasa Jawa yang kerap digunakan dalam pertemuan non-formal.
"Itu bahasa Jawa enggak formal. Pasti Presiden ketika itu berbicara santai bukan ketika berpidato resmi," imbuhnya.
Menurut Putu, cawe-cawe memiliki makna netral dan tidak selamanya berkonotasi negatif. Konotasinya bergantung pada konteks yang digunakan.
"Negatif dan positifnya tergantung dari konteks pemakaiannya," kata dia.
Sebagai contoh, salah satu ungkapan cawe-cawe yang disampaikan Jokowi berbunyi sebagi berikut:
"Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik."
Putu menjelaskan, penggunaan kata cawe-cawe dalam kalimat tersebut tidak berkonotasi negatif.
"Enggak itu enggak negatif, itu artinya ikut terlibat dalam urusan politik," terangnya.
Istana jelaskan maksud cawe-cawe
Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan soal pengakuan Presiden Jokowi cawe-cawe jelang tahun pilpres.
"Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam pemilu, konteksnya adalah, Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil," ujar Bey, dilansir dari Kompas.com, Senin (30/5/2023).
Bey menuturkan, Jokowi berkepentingan mengawal agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.
Tak cuma itu, Jokowi juga menaruh harapan agar kepala negara selanjutnya bisa mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis, seperti pembangunan IKN, hilirisasi, dan transisi energi bersih.
Presiden juga berharap seluruh peserta Pemilu 2024 bisa berkompetisi secara free dan fair.
"Karenanya Presiden akan menjaga netralitas TNI, Polri, dan ASN," kata Bey.
Begitupun dengan pemberitaan pada tahun Pemilu mendatang. Jokowi menginginkan penyediaan informasi dan berita yang berkualitas.
Hal itu diharapkan memperkuat kemampuan pemerintah untuk mencegah berita bohong/hoaks, dampak negatif artificial intelligence, hingga black campaign melalui media sosial/online.
Walaupun mengakui akan cawe-cawe, menurut Bey, Jokowi akan tetap menghormati pilihan masyarakat Indonesia di Pemilu 2024.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Arti Kata "Cawe-cawe" yang Sering Diucapkan Jokowi Jelang Pilpres?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/30/140000865/apa-arti-kata-cawe-cawe-yang-sering-diucapkan-jokowi-jelang-pilpres-?page=all#page2.